Kelompok Tani SJA Rohil Butuh Pintu Air

Kelompok Tani SJA Rohil Butuh Pintu Air
Lahan padi kelompok tani di Basira Rohil. Para petani meminta kepada pemerintah daerah untuk dibangunkan pintu air.

Riauaktual.com - Kelompok Tani Sinembah Jaya Abadi (SJA) kepenghuluan Bagan Sinembah kecamatan Bagan Sinembah Raya (Basira) Rohil, berharap adanya uluran tangan dari pemerintah daerah untuk pembuatan pintu air.

Pintu Air sebagai penunjang dan pendukung kegiatan bercocok tanam padi yang menempati areal persawahan seluas 105 Hektar di Kepenghuluan Bagan Sinembah.

"Kami berharap agar Pak Bupati melalui dinas terkait bisa membantu kami untuk membuatkan pintu air, satu saja pun tak apa-apalah karena ini sangat kami butuhkan untuk mengendalikan air di areal persawahan ini," kata Ketua Kelompok Tani Sinembah Jaya Abadi, M. Yamin saat ditemui di kediamannya, Selasa.

Karena kata M. Yamin apabila ditambah satu pintu air lagi maka seluruh lahan
persawahan seluas 105 hektar bisa ditanami padi serentak. Tidak seperti saat sekarang yang  bisa ditanami padi hanya sekitar 6 hektar.

"Ini akibat ada tanggul yang jebol sehingga menyebabkan sejumlah besar lahan ini tidak bisa ditanami padi, terendam air lahannya, jadi sebagian yang tidak ditanami padi petani di sini menanam palawija," terangnya.

Selain hal tersebut di atas M. Yamin atas nama petani yang bernaung di bawah kelompok tani tersebut di atas sangat berharap kepada Dinas Pertanian agar sudi kiranya memberikan semacam sekolah lapang (SL) yakni semacam pelatihan tentang berbagai hal terkait pertanian mulai pengecekan tanah dan pengecekan PH tanah, tata kelola penanaman padi, perkiraan iklim dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan pertanian.

"Kalau kami ini diberikan semacam SL (Sekolah Lapangan) untuk menambah pengetahuan para petani karena dulu sekitar tahun 2007 pernah di adakan di sini, jadi kami minta supaya di adakan lagi SL lah di areal persawahan ini, agar kami tahu bagaimana menanam, merawat Padi dan palawija dengan baik, agar kita tahu juga bagaimana perlakuan yang tepat terhadap tanaman padi," ujarnya berharap.

Apalagi areal persawahan di Kepenghuluan Bagan Sinembah ini merupakan jenis sawah tadah hujan yang harus benar-benar memperhitungkan masa tanam agar berhasil dengan baik, "sawah di sini kan sawah tadah hujan jadi harus ada perhitungan yang matang, terutama iklim sangat menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan bercocok tanam padi seperti tersebut di atas," sambung Yamin.

Kelompok Tani Sinembah Jaya Abadi saat ini sedang menanam padi jenis Ciherang dan umur tanaman padi antara 1,5 bulan yang paling muda dan 2 bulan yang tertua berdasarkan keterangan yang didapatkan setelah tanaman padi mencapai umur 3 bulan sudah bisa dipanen.

Adapun penanaman padi dengan sistem tanam Jajar Legowo, tujuan utama dari Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo yaitu meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam dan memanipulasi lokasi dari tanaman yang seolah-olah tanaman padi berada di pinggir (tanaman pinggir) atau seolah-olah tanaman lebih banyak berada di pinggir.

Berdasarkan pengalaman, tanaman padi yang berada di pinggir akan menghasilkan produksi padi lebih tinggi dan kualitas dari gabah yang lebih baik, ini dikarenakan tanaman padi di pinggir akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak. Itulah sebabnya sistem jajar legowo menjadi salah satu pilihan dalam proses meningkatkan produksi gabah. (hms)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index