Gubri dan Lima Kepala Daerah Raih K3 Award

Gubri dan Lima Kepala Daerah Raih K3 Award
Zulkifli AS
RIAUAKTUAL.COM - Menteri Ketenagakerjaan (Mena­ker) Hanif Dhakiri menyerahkan penghargaan Keselamatan dan Ke­sehatan Kerja (K3) kepada Gubernur Riau. Penghargaan yang diterima oleh Asisten I Pemprov Riau Ahmadsyah Harofie mewakili Plt Gubri ini merupakan kaliketiga bagi Provinsi Riau setelah sebelumnya juga memperoleh di tahun 2013, 2015.
 
Menaker memberikan K3 Award 2016 sebagai apre­siasi atas prestasinya dalam mela­kukan pembinaan dalam menekan ang­ka kece­lakaan kerja serta mem­perbaiki sistem manajemen kerja di Riau. Untuk tahun ini K3 Award juga diberikan kepada 13 gubernur. Ke-12 Gubernur lainnya adalah DKI, Jateng, Jabar, Jatim, Kaltim, Kalsel, Sumut, Lampung, Jambi, Banteng, Sulsel dan Kalteng.
 
"Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras para kepala daerah menekan angka kecelakaan dan memperbaiki manajemen tenaga kerja," jelas Hanif Dhakiri pada penganugerahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Award di Jakarta, Rabu 18 Mei 2016 malam.
 
Hanif menambahkan, K3 Award 2016 juga bertujuan memotivasi  peru­sahaan dalam memenuhi standart dan norma keselamatan dan kesehatan kerja. Ùntuk tahun ini ada 840 perusa­haan yang memperoleh penghargaan nihil kecelakaan kerja (zero accident). Sedangkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3) diberikan kepada 780 perusahaan yang telah menerapkan SMK3 berdasarkan evaluasi laporan audit yang dilakukan oleh lembaga audit SMK3.  Untuk program pencegahan HIV/AIDS diberikan kepada 100 perusahaan.
 
"K3 harus dijadikan sebagai investasi perusahaan untuk menyelamatkan pekerjaan dari berbagai hal dalam melaksanakan pekerjaan. Berangkat selamat, pulang juga harus semangat. Itulah penerapan K3 yang baik," ujar Menteri Hanif.
 
Tak hanya Gubri, Lima kepala daerah asal Riau juga memperoleh penghargaan sebagai Pembina K3 karena Pembina K3 dinilai memiliki integritas dan prestasi dalam melakukan pembinaan serta membangun budaya K3. Kelimanya adalah Walikota Dumai Zulkifli As, Bupati Inhil HM Wardan, Walikota Pekanbaru diwaliki oleh Wakilnya Ayat Cahyadi, Bupati Pelalawan diwakili oleh Sekda Zadrewan dan Bupati Siak Syamsuar.
 
Ahmadsyah Harofie  ditemui usai menerima penghargaan mengatakan K3 Award kali ketiga bagi provinsi Riau  ini memiliki makna sangat penting. Ini merupakan  pengakuan pemerintah atas kinerja seluruh jajaran aparatur bidang tenaga kerja di Riau yang  senantiasa secara terus-menerus melakukan pembinaan dan peningkatan sistem mana­jemen ketenagakerjaan.
 
“Kita ingin prestasi ini dapat dipertahankan dan zero accident bisa diterapkan di semua perusahaan di provinsi Riau," katanya.
 
Untuk tahun ini, kata Ahmadsyah terdapat 33 perusahaan di Riau  yang menerima penghargaan K3. Sebanyak 17 peru­sahaan di antaranya memperoleh penghargaan nihil kecelakaan (zero accident) dan 16 perusahaan memperoleh penghargaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3). "Prestasi ini diraih berkat kerja keras seluruh aparatur terkait. Tentu ini akan semakin memotifasi kami untuk terus bekerja lebih baik lagi," kata Ahmadsyah.
 
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau Rasyidin Siregar yang turut mendampingi Asisten I, mengatakan kaliketiga penghargaan K3 Award tersebut membuktikan pembinaan K3  di Riau terus bergerak ke arah yang lebih baik. "Sesuai arahan Gubernur, kami akan terus-menerus melakukan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja," tegas Kadis.
 
Budaya K3 Berhasil
 
Sedangkan Zul AS mengatakan penghargaan K3 yang diraih kota Dumai membuktikan membudayakan sistim K3 di lingkungan pekerja dan perusahaan di kota Dumai membuahkan hasil. Atas penghargaan tersebut, Zul AS memberikan apresiasinya kepada semua pihak yang ikut mendukung terlaksananya program K3 di Kota Dumai.
 
"Ini apresiasi untuk semua termasuk pekerja dan pelaku usaha yang telah menerapkan budaya K3. Atas nama pribadi dan Pemerintah kota Dumai, saya mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada perusahaan-perusahaan  di kota Dumai yang telah menerapkan standar K3 di Kota Dumai," ujarnya.
 
Zul AS juga berharap agar penghargaan tersebut dapat dijadikan semangat dan motivasi bagi perusahaan dan seluruh tenaga kerja di kota Jambi untuk tetap memperhatikan faktor K3 saat bekerja, termasuk juga pembinaan dan pengawasan yang dilakukan jajaran Disnakertrans kota Dumai.
 
Sebagai Kepala Daerah Pembina K3, Zul AS juga mengatakan Pemko Dumai tegas terhadap hal-hal yang terkait K3. Selain menyangkut hak hidup pekerja, pihaknya tak ingin ada warga kota Dumai dieksploitasi saat bekerja di perusahaan manapun. “Kita tidak ingin ada yang terluka bahkan sampai kehilangan nyawanya akibat adanya perusahaan atau pelaku sendiri yang mengabaikan keselamatan dalam bekerja," tambahnya.
 
Zul AS  juga memberikan mengapresiasi karena setiap tahunnya semakin banyak jumlah perusahaan yang menerapkan budaya K3 di kota Dumai. Karenanya, Pemko Dumai  tetap terus berupaya menerapkan sistem budaya K3 sesuai dengan standar yang berlaku. “Jika tahun ini ada sembilan perusahaan yang meraih zero accident, saya berharap tahun berikutnya menjadi lebih meningkat lagi, “ katanya.
 
Dalam kesempatan sama Wardan menyambut suka cita dan kebanggaan atas penghargaan K3 yang diberikan pemerintah. Upayanya sebagai pembina untuk menciptakan K3 di Inhil berkat kebersamaan bisa dilaksanakan dan membuahkan hasil.
 
“Alhamdulillah kita mendapatkan penghargaan K3 Award. Mudah-mudahan setiap tahunnya bisa dipertahankan keselamatan para pekerja di Inhil,"kata Wardan seraya mengatakan akan berupaya semaksimal mungkin dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan dan kesehatan kerja, dapat yang terbaik Ke depan.
 
Wardan meminta Kadisnakertrans Inhil aktif memantau kondisi pekerja yang tersebar di puluhan industri di Kabupaten Inhil. Tindakan tersebut dinilai penting dilakukan guna terjaminnya pekerja sehat dan dalam kondisi selamat.
 
"Disnakertrans harus selalu turun untuk memantau keselamatan dan kesehatan para pegawai ketenagakerjaan dan kalau bisa kaum laki-laki pun harus dapat diserap sebagai tenaga kerja sehingga jumlah tenaga kerja di Inhil bisa lebih seimbang jangan hanya kaum perempuan saja," katanya.**(bam)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index