KUANSING (RA) – Di tengah arus modernisasi, tradisi gotong royong memindahkan rumah secara manual atau dikenal dengan "angkat rumah" masih lestari di Dusun Petai, Desa Seberang Pulau Busuk, Kecamatan Inuman, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.

Puluhan warga secara sukarela bergotong royong mengangkat dan memindahkan rumah kayu milik salah satu warga, sebuah pemandangan yang kini sudah jarang dijumpai.

Tradisi ini berlangsung pada Jumat (9/5/2025), dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar. Rumah yang dipindahkan terbuat dari material kayu dan dibangun tanpa semen atau beton, sehingga memungkinkan untuk diangkat secara manual menggunakan batang kayu panjang yang diikat pada bagian bawah tiang rumah.

Siam, tokoh masyarakat setempat, menjelaskan bahwa proses angkat rumah tidak bisa dilakukan sembarangan.

“Harus ada orang yang paham teknis, semacam ‘ahli rumah’, agar rumah tidak miring saat diangkat dan dipindahkan,” ujarnya.

Sebelum proses angkat rumah dimulai, pemilik rumah biasanya menginformasikan kepada warga melalui pengumuman di masjid atau pesan berantai. Tanpa paksaan, warga pun datang berbondong-bondong membantu.

Setelah rumah berhasil dipindahkan dari lokasi lama ke lokasi baru, acara ditutup dengan jamuan makan bersama yang telah disiapkan oleh pemilik rumah. Momen ini menjadi ajang mempererat kebersamaan dan kekeluargaan antarwarga.

“Tradisi ini bukan hanya soal memindahkan rumah, tapi juga tentang gotong royong, kebersamaan, dan nilai-nilai budaya yang terus kami jaga,” tambah Siam.

Menurutnya, tradisi angkat rumah masih dipertahankan di Dusun Petai, terutama untuk rumah panggung berbahan kayu.

“Meskipun sekarang sudah banyak rumah permanen, tapi untuk rumah kayu, tradisi ini masih kami lakukan,” pungkasnya.

#Kuansing