Apa Benar Sering Tidur saat Berpuasa Picu Berbagai Penyakit?

Apa Benar Sering Tidur saat Berpuasa Picu Berbagai Penyakit?
Efek banyak tidur saat puasa. (Foto: Freepik.com)

Riaauktual.com - Rasa lemas dan tak semangat untuk beraktivitas sering kali dirasakan selama menjalankan puasa. Terlebih jika sudah memasuki siang hari, tubuh semakin lemas karena tak mendapat asupan cairan dan makanan.

Alhasil tubuh menjadi mudah ngantuk dan untuk mencegah rasa lemas tersebut banyak orang yang memilih untuk tidur saja selama puasa. Tapi ternyata terlalu sering tidur ketika berpuasa tidak baik lho untuk kesehatan.

Tubuh akan semakin lemas dan tidak semangat untuk bergerak. Bahkan terlalu banyak tidur bisa memicu hadirnya berbagai penyakit kronis lho.

Menurut dokter sekaligus content creator kesehatan dr. Nadia Alaydrus terdapat sebuah penelitian yang menyatakan bahwa tidur yang teratur selama enam sampai delapan jam dalam sehari bisa membantu meningkatkan kebugaran tubuh.

Namun jika Anda tidur terlalu lama, hal ini bisa menyebabkan risiko penyakit jantung menjadi meningkat. Hal ini karena terlalu lama tidur bisa membuat inflamasi dan pembuluh darah menjadi tersumbat.

“Yang pertama adalah bisa meningkatkan risiko sakit jantung. Dalam penelitian ini disebutkan tidur terlalu lama itu bisa meningkatkan inflamasi dan pembuluh darah menjadi aterosklerosis. Sehingga meningkatkan risiko terkena sakit jantung,” kata dr. Nadia dikutip dari unggahan akun Instagramnya @nadialaydrus, Rabu (13/3/2024).

Bukan cuma itu, waktu tidur yang lebih dari tujuh jam dalam sehari juga bisa meningkatkan risiko diabetes lho. Apalagi jika Anda memilih untuk tidur sesaat setelah sahur.

“Dalam penelitian ini tuh disebutin kalau tidur lebih dari tujuh jam per hari akan meningkatkan risiko diabetes sebanyak 14 persen per satu jamnya,” katanya.

Meski kelihatannya sepele hanya tidur saja, ternyata dapat menimbulkan berbagai risiko yang buruk untuk kesehatan tubuh. Bahkan risiko obesitas pun juga bisa menghantui mereka yang tidur terlalu lama.

Sementara itu, jika Anda tidur lebih dari sembilan jam per hari dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik lainnya, maka hal ini dapat menurunkan fungsi kognitif atau membuat kinerja otak menjadi lebih lambat.

“Jadi kalau tidur itu lebih dari sembilan jam per hari, bisa menurunkan fungsi kognitif alias jadi lebih lemot,” ucapnya.

Dokter Nadia menyarankan selama puasa sebaiknya tidur di siang hari, bukan setelah sahur. Pastikan waktu tidur siangnya hanya 20-30 menit saja.

 

 

Sumber: okezone.com

#Kesehatan

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index