Mahasiswa KKN Unri bantu masyarakat kembangkan UMKM di Desa Koto Kari

Mahasiswa KKN Unri bantu masyarakat kembangkan UMKM di Desa Koto Kari
Suasana saat pelaksanaan sosialisasi pendampingan Marketing di Kantor Desa Koto Kari oleh Mahasiswa KKN-BALEK KAMPUNG UNRI (foto : Mesi Aspiweti)

Saat ini perilaku konsumen Indonesia telah berpindah dari pasar offline menuju pasar online. Sehingga hal itu membuat para pelaku bisnis offline bergerak cepat pindah ke online. Dalam rangka merespon perubahan tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata Balek Kampung Universitas Riau (UNRI) di Desa Koto Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing mengadakan sosialisasi pendampingan tentang cara pemasaran produk atau yang biasa dikenal dengan marketing kepada warga setempat.

Kegiatan yang diadakan pada Jumat (22/07/2020) itu meliputi pelatihan pembuatan dan pengelolaan toko online di marketplace dan beberapa akun sosial media. Gatot Syapriadi, selaku ketua pelaksana menyatakan bahwa tujuan pelaksanaan sosialisasi itu dilatarbelakangi oleh pentingnya marketing dalam memajukan usaha mikro kecil menengah (UMKM) warga setempat. Menurutnya, keuntungan dan kemajuan suatu bisnis bergantung pada bagaimana cara pemasarannya.

"UMKM sudah seharusnya diberdayakan karena banyak warga yang belum tahu UMKM dan juga bingung mau melakukan apa setelah terbentuk UMKM," ujarnya.

“Masyarakat harus memiliki skill tentang 
bagaimana cara memasarkan produk yang menarik dan mengikuti perkembangan untuk menunjang usaha UMKM,” jelasnya.

Dalam penjelasan materinya, Gatot sapaan akrabnya menjelaskan bahwa ada empat manfaat yang akan didapatkan dalam menggunakan situs jejaring sosial untuk melakukan penjualan. Keempat manfaat itu adalah gratis dan mudah, meningkatkan penjualan, dapat berkomunikasi langsung dengan konsumen, dan cukup potensial.

Selain melakukan pendampingan untuk membuat toko online, mahasiswa KKN-Balek Kampung itu juga menciptakan alternatif dengan menciptakan rasa-rasa baru yang sedang trend pada olahan produk keripik singkong UMKM setempat. Hal itu dilakukan untuk mengikuti perkembangan rasa yang sedang digemari masyarakat saat ini. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan banyaknya konsumen terhadap produk yang dijual. salah satu contoh nya pembuatan inovasi keripik rasa coklat.

Sosialisasi yang diadakan di Kantor Desa itu mendapatkan sambutan baik dari organisasi ibu PKK setempat. Hal itu terbukti dengan antusias peserta yang hadir yaitu sebanyak 30 Pelaku UMKM dengan berbagai jenis produk. Produk yang paling banyak menjadi olahan masyarakat adalah keripik Singkong yang terbuat dari singkong hasil panen dari perkebunan sendiri.

“Bahkan setelah kegiatan sosialisasi selesai, banyak warga yang datang ke posko kami untuk minta diajari bagaimana caranya berjualan online,” pungkas Gatot.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index