'Negara Boleh Tak Ada Tentara, Tapi Polisi Harus Ada', Kapolda Riau : Isi Berita Itu Hoax

'Negara Boleh Tak Ada Tentara, Tapi Polisi Harus Ada', Kapolda Riau : Isi Berita Itu Hoax
Foto- Kapolda Riau, Nandang saat memberikan klarifikasi soal berita hoax tentang pernyataannya, Minggu (22/10). Foto istimewa

Riauaktual.com- Kapolda Riau, Irjen Pol Nandang panas kuping terkait pemberitaan salah satu media online lokal di Riau tentang dirinya.

Inti dari berita itu membuat pernyataan Kapolda Riau yakni 'Negara Boleh Tak Ada Tentara, Tapi Polisi Harus Ada', yang dimuat pada Jumlah 20 Oktober 2017, dilansir dari media lain.

Dalam pemberitaan itu juga, pernyataan tersebut disampaikan oleh Kapolda Riau saat menggelar acara ramah tamah dengan media di Pekanbaru, Rabu (18/10) malam lalu.

Kalimat tersebut jadi viral. memunculkan kontroversi. Sehingga Kapolda Riau memberikan klarifikasi dan mengadakan konferensi pers, Minggu (22/10) malam.

Dengan tegas Kapolda Riau mengatakan bahwa berita 'Negara Boleh Tak Ada Tentara, Tapi Polisi Harus Ada' yang dimuat oleh media online tersebut Hoax.

"Itu tidak benar. Itu hoax," jelas jenderal bintang dua itu mengklarifikasi.

Lebih jauh dijelaskan Nandang. Dalam acara ramah tamah itu, ia hanya menyampaikan tentang sinergi antara Polri, TNI dan Media.

"Saya cuma jelaskan bahwa media berperan penting dalam tugas Polri dan TNI serta pemerintah. Makanya catat dari awal pembicaraan (pengarahan) saya. Jadi tidak ditulis sepenggal-sepenggal saja," kata Nandang.

Dia pun menjelaskan ulang isi pengarahan, yang disampaikan pada acara ramah tamah dengan media di Riau beberapa hari lalu tersebut.

Pada intinya, ia mengaku hanya menyampaikan soal sinergitas seluruh stakeholder yang ada, khusunya di Riau. 

Begitupun dengan media sangat berperan dalam memajukan suatu daerah. 

"Saat itu saya cuma memberikan gambaran di negara-negara tertentu bukan di Republik ini. Jangan dianalogikan," katanya.

Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, selaku Kabid Humas Polda Riau turut menanggapi soal berita yang diduga hoax dimuat oleh salah satu media online di Riau tersebut.

"Saya sudah cek absensi kehadiran acara ramah tamah pak Kapolda dengan media. Yang bersangkutan tidak terdaftar hadir," kata Guntur.

Dia menjelaskan, setidaknya ada puluhan wartawan dan beberapa pimred (pimpinan redaksi) media yang hadir pada acara ramah tamah itu. 

"Tiidak ada media yang hadir memberitakan soal itu. Karena kan acaranya ramah tamah. Sambutan pak kapolda juga normatif saja," ungkap Guntur.

Dia menambahkan, berita soal Kapolda Riau menyebut 'Negara Boleh Tak Ada Tentara, Tapi Polisi Harus Ada', itu tidak benar. Tapi berita tersebut sudah tidak bisa lagi diakses karena sudah dihapus.

"Sore tadi sudah kami cek berita itu, tapi sudah dihapus. Kita juga cek terkait media online itu tidak terverifikasi di dewan pers," jelasnya Guntur.

Untuk tindakan lanjut soal pemberitaan tersebut, pihak Polda Riau belum mengambil langkah hukum seperti apa nantinya.

"Kita masih klarifikasi saja, biar masyarakat tidak terpengaruh dengan berita hoax," tutup Guntur. (IG)

 

BERITA VIRAL : Bejat! Setelah Rampok Harta Korban, Pria ini Lalu Memperkosa Pemilik Rumah

BERITA VIRAL : Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Bekal yang sudah Beraksi di 34 Titik di Pekanbaru

BERITA VIRAL : Pria yang Ditemukan Tewas di Bandara SSK Pekanbaru, Dipastikan Korban Pembunuhan

BERITA VIRAL : Istri ASN Kepergok Indehoi dengan Sopir di Mobil, Buktinya Tisu

BERITA VIRAL : Ini Kronologis Istri Kedua Bunuh Ketua DPRD, Sembunyi di Balik Pintu

BERITA VIRAL : Astaga, Geng Cewek SMA Ini Tampar dan Paksa Buka Jilbab Temannya Lalu Unggah ke Instagram

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index