PREKANBARU, RiauAktual.com - Adanya keluhan wali murid Kelas I salah satu Sekolah Dasar di Kota Pekanbaru, akan belum diterimanya seragam sekolah yang dibuat sekolah sejak penerimaan siswa baru (PSB) kurang lebih 5 bulan lalu, sekolah diminta tanggung jawab. Sebab, beberapa kali DPRD Kota Pekanbaru dahulunya sebelum PSB, meminta sekolah tidak mengurusi seragam sekolah dan langsung diserahkan ke orangtua murid untuk membelinya dimana mereka suka.

Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Muhammad Fadri AR, mengatakan, sekolah harus tanggung jawab atas keterlambatan dibagikannya seragam sekolah untuk anak kelas 1 SD ini.

"Saya juga terkejut mendengar adanya cukup banyak sekolah yang belum menyelesaikan seragam dan anak kelas 1 belum memakai seragam sekolah. Tentu ini jadi tanggung jawab sekolah," tutur Fadri.

Padahal, kata Politisi PKS ini, tahun ajaran baru sudah hampir 5 bulan berlangsung masa belajar. Idealnya, dalam waktu selama itu pelajar kelas 1 SD sudah menggunakan seragam sekolah.

"Nah, inilah kenapa dahulu saya mengingatkan sekolah agar tidak memaksakan diri mengelola uang masuk, uang buku dan seragam ini, biarkan orang tua memilih dimana beli buku, seragam ini. Atau bahkan seragam kakak dan abangnya bisa dipakai, jangan dipaksakan memiliki seragam dari sekolah," papar Fadri.

Kata Fadri, sekolah hanya tanggung jawabnya menyukseskan progres belajar mengajar dengan baik, maka jangan berikan beban yang lain kepada pengajar. Mengajar itu memang sudah pekerjaan yang berat.

"Kabid SD Disdik harus cek, sekolah mana saja yang belum seragam anak kelas 1 SD-nya. Itu peringatan, tahun depan jangan dipaksakan. Kalau orang tua yang bikin seragam, maka standar seragam diberikan ke orang tua biar mereka bikin sendiri," pungkasnya. (rrm)