Proyek Penimbunan Limbah di Mandau Dipertanyakan

Proyek Penimbunan Limbah di Mandau Dipertanyakan
Proyek Pekerjaan Timbunan Limbah (Sefty Tank), Tanpa plank di Kecamatan Mandau.

DURI (RA) -  Pekerjaan Kolam Safety Tank di Kulim, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis tidak jelas. Ketidakjelasan ini terbukti tidak adanya Plank pekerjaan yang jadi pedoman.
 
Pekerjaan yang diperkirakan memakai anggaran APBD miliaran rupiah itu secara segaja diburamkan. Mulai dari pelaksana proyek, volume, serta sumber pendanaan sama sekali tidak diketahui.

Salah seorang pihak pelaksana Azamudin (42) yang ditemui lokasi mengatakan, segala sesuatunya diserahkan pada Pardosi sebagai pengawas dari kontraktor. Dia tidak mengetahui apa yang dikerjakan apalagi budget anggaran.

Pembuatan kolam Safety Tank yang merupakan penimbunaan limbah Kota Duri sebanyak 4 unit sangat layak dipertanyakan, baik amdal maupun kelayakan lokasi.

Letak lokasi proyek terbilang masih berada didekat pemukiman warga.  Proyek ini diduga siluman dan sangat bertentangan dengan kebijakan sebagaimana yang diharapkan Bupati Amril Mukminin.

Semisal bangunan Pujasera (Pusat Jajanan Rakyat ), yang berada di inti Kota Duri. Sebagaimana santer rencana serta perencanaannya sampai melakukan Study banding ke Negeri Jiran Singapore.

Namun pada kenyataannya menurut Masyarakat Mandau, walau dengan ilmu yang mahal namun tidak sesuai. Bahkan saat ini beberapa matrial bangunan terlihat mulai rusak padahal belum di fungsikan sebagaimana yang diharapkan. Bahkan akibat azas maamfaat sepihak menghasilkan problem yang merugikan berbagai pihak.

Anehnya lagi, Bupati yang masih bertugas di bawah 100 hari, dikait-kaitkan dengan keadaan ini. Padahal masyarakat tahu persis, proses abal abal ini masa Bupati Herliyan Saleh dengan bawahannya terutama Dinas Pasar dan Kebersihan Mandau.

Kembali pada pekerjaan Proyek Gudang Sefty Tank yang saat ini sedang berjalan, menimbulkan kerisauaan terutama masyarakat yang bermukim di radius pembangunan ini.

Azamuddin bahkan terkesan tidak mau tahu tentang apa yang dikerjakan. Terbukti saat ditanyakan, hanya menjawab singkat," segala sesuatunya sama Pardosi sebagai Pimpro, dan saya hanya pekerja (mandor)," demikian mengulang perkataannya.

Sementara Pardosi mengatakan, yang menentukan pihak perusahaan, segera akan dibuatkan plank. "Segera disampaikan pada pihak perusahaan agar dibuatkan plank," ucapnya singkat.(RAT)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index