Riauaktual.com - Pemerintah Kota (Pemko) Kota Pekanbaru, menyiapkan beberapa skema dalam menyikapi tingginya harga cabai merah. Harga cabai merah di pasaran terus meroket hingga mencapai Rp70 ribu per kilogram pada pekan ini.

Asisten II Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut tidak menampik cabai merah mengalami lonjakan harga. Ia menyebut harga cabai mengalami kenaikan dalam beberapa minggu belakangan.

Kondisi cuaca dan pasokan dari daerah penghasil jadi faktor kenaikan harga cabai merah. Ia menilai TPID Pekanbaru bakal mengambil langkah dalam waktu dekat.

"Apabila harga cabai sudah naik terlalu tinggi, tentu kita lakukan sejumlah upaya agar harga terkendali," kata Ingot Ahmad Hutasuhut, Rabu (8/11).

Ia menuturkan, ada skema dalam upaya pengendalian harga dengan menggelar operasi pasar terhadap komoditi cabai merah. Selain itu mereka juga melakukan komunikasi dengan daerah penghasil guna memastikan ketersediaan barang.

Pemerintah berupaya melakukan intervensi harga agar harga cabai di pasaran tidak mengalami lonjakan. Ia menyebut kenaikan harga cabai ini karena pasokan yang berkurang.

Sedangkan permintaan masyarakat masih tinggi terhadap cabai. Biaya produksi yang mengalami kenaikan juga andil membuat harga cabai melonjak.

"Kita tidak bisa paksakan harga cabai turun di tingkat petani, tapi nantinya pemerintah punya kewajiban untuk mengendalikan harga bahan pangan," terang Ingot.

Kondisi ini menjadi perhatian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pekanbaru. Ia menyebut, pemerintah kota membahasnya dalam rapat pengendalian inflasi daerah pada awal pekan kemarin.

Apalagi juga ada rencana bantuan subsidi kepada transportasi angkutan bahan pokok. Anggaran BTT dipersiapkan Pemko Pekanbaru untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok. 

#ekonomi #Pekanbaru