Mahasiswa Universitas Riau Ajarkan Inovasi Perangkap Lalat dari Botol Bekas di SMPN 4 Kampar Kiri Tengah

Mahasiswa Universitas Riau Ajarkan Inovasi Perangkap Lalat dari Botol Bekas di SMPN 4 Kampar Kiri Tengah
Mahasiswa Universitas Riau Ajarkan Inovasi Perangkap Lalat

Riauaktual.com - Mahasiswa Kukerta Universitas Riau melakukan Inovasi perangkap lalat dari botol bekas di UPT SMPN 4 Kampar Kiri Tengah pada jum'at, (11/08/2023) lalu.  Kegiatan ini salah satu program kerja yang ditaja Kukerta Universitas Riau Desa Mayang Pongkai. Hal ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan mahasiswa Kukerta Universitas Riau dengan populasi lalat yang ada di desa Mayang Pongkai pasca panen ayam.

Di Desa Mayang Pongkai terdapat puluhan peternakan ayam yang terbilang besar. Peternakan ayam ini tersebar di sudut desa. Hal inilah yang menyebabkan meningkatnya populasi lalat saat pasca panen ayam.

Tentunya peningkatan populasi lalat dapat membahayakan kesehatan manusia. Para peneliti dari Penn State Elberly College di Amerika Serikat menemukan bahwa lalat dapat menyebarkan Salmonella, E. coli, dan bakteri lainnya pada makanan.

Mikroorganisme tersebut bisa menyebabkan berbagai penyakit, terutama pada saluran pencernaan. Lalat dapat membawa patogen dan bakteri berbahaya pada tubuhnya, dan dengan mudah mengirimkan mikroorganisme berbahaya tersebut ke makanan dan permukaan yang akan dikonsumsi atau sentuh oleh manusia.

Inovasi ini sangat disambut baik oleh Kepala Sekolah beserta guru UPT SMPN 4 Kampar Kiri Tengah. Kegiatan ini dilakukan ditiap kelas yaitu kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX. Sehari sebelumnya mahasiswa Kukerta membagi para siswa kedalam setiap kelompok dan menginformasikan agar dapat membawa alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan perangkap lalat.

Inovasi pembuatan perangkap lalat ini sederhana dan efisien, karena hanya membutuhkan bahan-bahan yang umumnya tersedia di sekitar kita.

1. Siapkan 1 botol bekas air mineral 600 atau 1500 ml.
2. Potong bagian atas botol air mineral.
3. Gunakan toples bekas dengan tutup yang dilubangi dan diberi kawat atau tali.
4. Tempatkan terasi di ujung kawat atau tali sebagai umpan.
5. Toples diberi lubang sesuai dengan ukuran tutup botol.
6. Campurkan kecap dengan air di dalam toples untuk mematikan lalat yang tertangkap.
7. Tempatkan perangkap di tempat dengan populasi lalat yang tinggi.

Kepala sekolah UPT SMPN 4 Kampar Kiri Tengah bersama guru-guru memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif mahasiswa dalam mendidik siswa untuk menciptakan perangkap lalat menggunakan botol bekas air mineral.

"Langkah ini mengajarkan siswa untuk menerapkan solusi yang bermanfaat di rumah, terutama ketika ada peningkatan populasi lalat pasca panen ayam. Kita prihatin dengan dampak kesehatan dari peningkatan jumlah lalat ini," ujar Arnis, Kepala Sekolah UPT SMPN 4 Kampar Kiri Tengah.

Inovasi pembuatan perangkap lalat ini sederhana dan efisien, karena hanya membutuhkan bahan-bahan yang umumnya tersedia di sekitar kita.

Muhammad Latif, Ketua Kukerta Universitas Riau Desa Mayang Pongkai, menambahkan, pihaknya berharap inovasi pembuatan perangkap lalat ini akan membantu masyarakat mengendalikan populasi lalat pasca panen ayam. "Dengan ini, kesehatan masyarakat akan terlindungi dari risiko mikroorganisme yang dibawa oleh lalat," pungkasnya.

#Pendidikan #Mahasiswa

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index