Riauaktual.com - Amerika Serikat menyatakan keprihatinan mendalam dengan adanya laporan, bahwa pasukan keamanan Myanmar telah menembaki dan menahan pengunjuk rasa. Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price melalui cuitannya di Twitter Sabtu (20/2/2021) waktu setempat.
"Kami mendukung rakyat Burma (Myanmar)," cuit Price.
Sebelumnya, dikutip Reuters, dua orang tewas di Mandalay pada Sabtu, ketika polisi dan tentara melakukan penembakan saat membubarkan aksi protes terhadap kudeta militer 1 Februari lalu. Peristiwa itu menjadi hari paling berdarah selama lebih dari dua pekan berlangsungnya demonstrasi.
Kudeta militer terhadap kekuasaan sipil yang sah ini, dikecam oleh para pemimpin dunia internasional, termasuk Paus Fransiskus dan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres.
Baca Juga : Hati-hati, Peningkatan Gelombang Tinggi 19-24 Februari 2021
Bahkan Presiden AS Joe Biden turut berkomentar, tak diragukan lagi, dalam demokrasi, kekuatan militer tidak dapat membatalkan pemilihan umum.
