238 Warga Pekanbaru Terserang DBD, 1 Diantaranya Meninggal, DPRD Minta Diskes Tanggap

238 Warga Pekanbaru Terserang DBD, 1 Diantaranya Meninggal, DPRD Minta Diskes Tanggap
Ilustrasi (net)

Riauaktual.com -  Sepanjang Januari hingga pekan kedua bulan Maret tahun 2020 ini, ada 238 warga Pekanbaru yang diserang wabah demam berdarah denque (DBD) dan satu diantaranya meninggal dunia.

Menanggapi persoalan ini, Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Jepta Sitohang meminta diskes tanggap turun kelokasi atau titik rawan DBD di Pekanbaru. 

Menurut Politisi Demokrat ini, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum paham soal deteksi dan penanganan penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegepthy, sehingga terlambat mendapat penanganan. 

"Cuaca yang tidak menentu seperti sekarang memang rawan dbd, bahkan kita sudah konfirmasi langsung sama pihak Diskes agar turun kelokasi rawan dbd untuk melakukan langkah antisipasi dan sosialisasi kepada masyarakat," kata Jepta, Jumat (13/3/2020)

Untuk mencegah agar wabah DBD tidak terus bertambah di Kota Pekanbaru, Jepta juga menghimbau agar masyarakat senantiasa menjaga pola hidup sehat dan bersih, serta menerapkan 3 M plus (Menguras, menutup dan mengubur genangan air)

"Terapkan metode 3M plus secara rutin untuk pemberatantasan sarang nyamuk, saya kira langkah itu cukup efektif jika dibandingkan dengan tindakan fogging atau pengasapan," kata Jepta lagi. 

Terakhir Jepta juga menghimbau agar pihak RT RW mengajak masyarakat kembali menggalakan gotongroyong membersihkan lingkungan agar tidak ada sampah yang menumpuk dan menutupi drainase sebagai langkah antisipasi penyebaran wabah DBD. 

Bukti laporan ke Diskes

Sementara Anggota Fraksi PDI Perjuangan Kota Pekanbaru, Victor Parulian mengaku sangat kecewa atas tindakan Diskes Pekanbaru yang lambat dalam bersikap untuk tangani DBD sehingga menimbulkan banyak korban.

"Ini salah satu contoh, di Kelurahan Pesisir, Kecamatan Limapuluh, warga sudah melaporkan ke Diskes bahwa ada serangan DBD diwilayah mereka. Dan itu dilaporkan pada Jumat (6/3) minggu lalu, namun sampai hari ini masih belum ada tindakan nyata mengatasi penyebaran berkembangnya wabah DBD," sesalnya.

Masih kata Viktor, laporan warga tersebut bahkan menyertai bukti surat rumah sakit, yang menerangkan si pasien dirawat karena DBD.

Menindak sikap dari Diskes seperti ini, kata Victor, ia akan segera melaporkan ke komisi yang membidangi kesehatan di DPRD untuk segera memanggil Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru.

"Saya akan laporkan dan meminta Kepala Dinas Kesehatan dipanggil untuk mempertanggung jawabkan kinerjanya. Kadiskes jangan hanya berpangku tangan di kantor. Kesehatan warga ini juga tanggung jawab Pemerintah," tegasnya. (DON)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index