Duh! Karyawan Pabrik Ini Kupas Ceker Ayam Pakai Mulut

Duh! Karyawan Pabrik Ini Kupas Ceker Ayam Pakai Mulut
Foto: Istimewa

Riauaktual.com - Sebuah pabrik di Thailand mendapat sorotan usai meminta karyawannya mengupas tulang-tulang dari ceker ayam menggunakan mulut mereka.

Meskipun tidak semua suka, ceker ayam menjadi hidangan yang populer di negara Asia seperti Indonesia, Malaysia hingga Thailand. 

Bahkan di Thailand ada sebuah pabrik khusus yang menyediakan ceker untuk dikirim penjual makanan.

Pabrik ceker ayam itu berada di Nong Khai, Thailand. Namun, sayangnya pabrik tersebut mendapat kecaman dari banyak pihak, setelah tepergok mengolah ceker ayam dengan cara yang jorok. 

Dilansir Daily Mail, para karyawan di sana memisahkan tulang-tulang dari ceker ayam menggunakan mulut mereka. 

Kejadian itu direkam dan dibagikan oleh petugas kebersihan Thailand yang saat itu sedang mengontrol isi pabrik.

Dalam video itu tampak beberapa pekerja pabrik yang duduk duduk dengan tumpukan ceker ayam di hadapannya masing-masing. 

Kemudian mereka menggigit ceker dan menarik tulang di dalamnya agar terlepas. Kemudian mereka meludah setelah berhasil melepaskannya.

Saat dimintai keterangan, para karyawan tersebut mengaku, bos mereka yang meminta untuk melakukan dengan cara tersebut. 

Bos mereka juga mengatakan cara itu lima kali lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan alat dan mesin.

Dengan cara jorok itu, mereka bisa menjual 400 sampai dengan 500 kilogram ceker ayam ke pelanggan setiap hari. 

Melihat kebiasaan jorok pabrik tersebut, Petugas Kebersihan setempat menjadi murka. Apalagi setelah mendengar hal tersebut dilakukan berdasarkan perintah dari bos mereka sendiri.

Petugas Kebersihan itu kemudian menginstruksikan kepada pemilik pabrik yang berusia 31 tahun itu untuk mengubah cara yang dilakukan. 

Kejadian ini membuat Gubernur Provinsi Ronnachai Jitwiset ikut turun tangan untuk memerintah petugas lainnya untuk mengontrol pabrik-pabrik lainnya.

Pasalnya, bukan tidak mungkin bahwa cara yang jorok dan tidak higienis kerap dilakukan oleh pabrik guna mempermudah proses kerja mereka. Jika cara tersebut terus dilakukan, maka akan memberikan dampak negatif untuk orang yang memakannya.

"Ada banyak kuman yang bisa masuk ke mulut atau menyebar dari mulut ke kaki ayam sehingga kita tidak bisa mengambil risiko pekerja dan pelanggan jatuh sakit," ujar Jitwiset.

Pemilik pabrik Nongluck Payakphrom tersebut mau merubah cara dan metode agar lebih higienis lagi. Yaitu dengan menggunakan alat seperti tang. 

Meskipun dirasa lama, tetapi cara akan lebih baik. Jika cara tersebut tidak dirubah, pabrik secara terpaksa harus ditutup.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index