Arteria Ngaku Sedih, Bilang Penyidik KPK Datangi DPP PDIP Tanpa Surat Tugas

Arteria Ngaku Sedih, Bilang Penyidik KPK Datangi DPP PDIP Tanpa Surat Tugas
Arteria (int)

Riaukatual.com - Politisi muda PDIP Arteria Dahlan ikut bicara terkait kasus suap Komisioner KPU Wahyu Setiawan yang menyeret-nyeret partainya. Anggota Komisi III DPR ini memastikan, PDIP selalu senapas dengan kehendak rakyat yang ingin KPK kuat dalam kinerja pemberantasan dan pencegahan korupsi.      

"Tidak ada sedikit pun niat menghambat. Apalagi menjegal langkah KPK dalam pemberantasan korupsi, khususnya yang terkait operasi tangkap tangan Komisioner KPU Wahyu Setiawan," ujar Arteria dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (13/1).        

Namun, kata Arteria, semua pihak harus adil, harus jernih dalam menyikapi OTT tersebut. Supaya tidak terbawa arus pihak tertentu yang ingin mengambil manfaat politik dengan cara mendiskreditkan PDIP.    

"Sedih melihat penyelidik KPK tidak taat hukum dengan mendatangi Kantor PDI Perjuangan tanpa surat tugas. Itu jelas ilegal dan merugikan PDI Perjuangan. Informasi tentang penyelidik KPK tidak memiliki surat tugas itu dibenarkan Kapolsek Menteng AKBP Guntur Muhammad Tariq yang berada di lokasi," ucap Arteria, sebagaimana dikutip dari Rmco.id.           

Astria menerangkan, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sudah menegaskan bahwa PAW anggota DPR adalah kedaulatan partai. Jika, ada oknum yang mengomersialkan usaha PAW tersebut, itu adalah tindakan pribadi dan PDI Perjuangan dipastikan mengambil tindakan tegas pada oknum tersebut.  

"Kami di PDI Perjuangan taat hukum dan sanksi pemecatan langsung diberikan partai pada kader yang tertangkap tangan korupsi. PDI Perjuangan terus berbenah dalam tata kelola partai. Di antaranya dengan melakukan audit keuangan partai yang dilakukan auditor independen secara rutin," ucapnya.

"Apakah kasus OTT Wahyu Setiawan diarahkan untuk mendiskreditkan PDI Perjuangan sekaligus untuk mengaburkan perhatian publik pada skandal Jiwasraya yang berpotensi merugikan negara Rp 13 triliun? Kebenaran pasti akan menemukan jalannya," tambah Arteria.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index