Riauaktual.com - Besaran Upah Minimum Kota (UMK) tahun 2020 sudah mulai disosialisasikan kepada seluruh perusahaan di kota Pekanbaru. Jika tidak ada sanggahan, maka Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pekanbaru akan diberlakukan.

Kepala Disnaker Kota Pekanbaru Johnny Sarikoen mengatakan, bahwa saat ini pihaknya sudah mulai melakukan sosialisasi tentang kenaikan upah tahun depan sekitar Rp200 ribu jika dibandingkan dengan UMK tahun 2019. 

"Kita sedang sosialisasi UMK baru ini kepada seluruh perusahaan. Kalau tidak ada sanggahan dari mereka, maka UMK tersebut akan ditetapkan pada awal tahun," ujar Johnny, Selasa (3/12) kemarin. 

Menurutnya, UMK baru sebesar Rp2,9 juta ini cukup layak diterapkan. Hal ini melihat dari kebutuhan hidup layak (KHL) di Pekanbaru. Sebab UMK ini berpatokan dari Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp2,8 juta. Sementara UMK Pekanbaru yang lama ada pada besaran Rp2,7 juta.

"Dari sosialisasi yang kita lakukan, sampai saat ini elum ada Disnaker menerima surat penangguhan pemberlakukan UMK dari perusahaan swasta, terkait besaran UMK Kota Pekanbaru Tahun 2020 ini sebesar Rp2,9 juta," terangnya. 

Johnny menambahkan, jika penetapan besaran UMK ini adalah hasil kesepakatan antara serikat perwakilan pekerja dengan perwakilan perusahaan. Dan juga telah disepakati dari berbagai pihak. 

"Kita dari Disnakerkan hanya sebagai fasilitator saja. Yang menentukan dan menghitung itu serikat perwakilan pekerja dengan perwakilan perusahaan," ucapnya. 

Johnny  berharap, dengan kenaikan UMK tersebut, dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerja dengan upah yang layak. 

"Apabila UMK Pekanbaru 2020 telah ditetapkan nanti, maka perusahaan wajib mematuhi dan menerapkan upah tersebut. Selain itu, pihaknya juga siap untuk menerima dan memproses aduan dari pekerjaan atau karyawan," tutupnya. (saf)