Jendral Gatot Nurmantyo Dipecat Presiden Jokowi?

Jendral Gatot Nurmantyo Dipecat Presiden Jokowi?
Jendral Gatot Nurmantyo

Riauaktual.com - Lama tak terdengar, terbaru, beredar kabar Preiden Joko Widodo (Jokowi) memecat mantan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo.

Hal itu terkait penggantiannya sebagai Panglima TNI yang kini dijabat Marsekal Hadi Tjahjanto pada Desember 2017 lalu.

Padahal, masa bakti Jendral Gatot sejatinya sampai April mendatang.

Berkenaan kabar tersebut, Gatot membantah keras kabar pemecatan dirinya oleh Presiden Jokowi.

Dengan tegas, ia menyatakan bahwa dirinya tidak dipecat dari jabatan Panglima TNI.

Klarifikasi itu disampaikan Jenderal Gatot saat memberikan kuliah umum di pesantren Ma’had Al Zaitun, Indramayu, seperti dikutip dalam videonya yang beredar Jumat (9/2).

“Saya tidak dipecat. Tapi digantikan,” tegasnya.

Justru, Gatot menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Jokowi yang dianggapnya telah menyelamatkan dirinya.

Jenderal kelahiran Tegal, Jawa Tengah ini lantas menceritakan ihwal penggantian Khalid bin Walid era Khalifah Umar bin Khatab.

Penuturan Jenderal Gatot itu disampaikan saat merespon pertanyaan dalam acara kuliah umum itu.

Salah seorang peserta menanyakan mengapa dia dipecat sebagai Panglima TNI.

Berikut isi pidato Jenderal Gatot Nurmantyo saat menjawab pertanyaan tersebut:

Saya tidak dipecat. Tapi digantikan. Tapi seperti saya katakan tadi kita harus senantiasa bersyukur dan berpikiran positif.

(Jenderal Gatot mulai menceritakan penggantian Khalid bin Walid-red)

Pada saat itu panglima perang langsung menghadap panglima tertingginya.

Assalamualaikum Wr Wb.

Hai amirul mukiminin, mengapa saya dipecat.

Lalu dijawab. Walaikumsalam.

Memang benar kamu saya pecah hai Khalid.

Kalau masalah dipecat itu ya biasa saja. Tapi apakah saya punya kesalahan.

Kamu tidak punya kesalahan.

Terus mengapa? Apakah saya ada yang kurang dalam menjalankan tugas sehingga harus dipecat. Apakah saya punya kesalahan.

Khalid, kamu adalah panglimaku yang terbaik. (Sebanyak-red) 100 kali berperang kamu tidak pernah kalah dan selalu menang.

Hanya permasalahannya, karena kamu selalu menang dengan gemilang, rakyat semua mengelungelukan kamu dimana-mana dan itu sangat dekat sekali dengan kesombongan.

Maka kamu saya pecat. Untuk menunjukkan tidak usah Allah, hanya Umar saja bisa memecat kamu.

Sehingga kamu sadar bahwa kesombongan itu bisa menjadi api neraka untuk kamu.

Maka Khalid meneteskan air mata. Dan besoknya dia ikut berperang bersama yang lainnya.

Namun banyak prajuritnya yang heran. Seorang panglima diberhentikan diganti oleh yuniornya namun tetap mau ikut berperang. Kemudian (para prajurit-red) bertanya.

Hai Khalid mengapa kamu mau berperang dengan dipimpin oleh anak buah kamu?

Saya berperang bukan untuk mencari jabatan. Tapi saya berperang untuk agama dan negara saya.

Saya mencontoh itu seperti yang saya katakan tadi. Bahwa Allah senantiasa memberikan yang terbaik bagi setiap umatnya.

Jadi sekali lagi saya tidak dipecat. Justru saya berterima kasih kepada pak Jokowi. Karena secara tidak langsung telah menyelamatkan saya. Dan saya punya waktu untuk ke sini.

Sebelumnya, Jendral Gatot juga pernah menyampaikan rencannya usai purnabakti.

Ia pun menegaskan siap membela dan setia kepada NKRI sampai mati.

Gatot juga menegaskan, sampai kapanpun, biar pun ia sudah pensiun, dirinya masih tetap seorang prajurit.

“Saya adalah prajurit, dilahirkan untuk berjuang sampai titik penghabisan. Biar sudah pensiun, saya siap membela NKRI. Jangan ragukan saya,” tegasnya.

Gatot juga menyatakan bahwa dirinya akan selalu siap bersedia ikut membantu pemerintah untuk membangun bangsa yang lebih baik.

Sebagi prajurit TNI tentu akan selalu cinta Tanah Air dan memberikan saran sesuai dengan kapasitasnya.

“Jangankan saran, disuruh bertempur setelah pensiun saja saya siap,” tegasnya. (Wan)

 

Sumber: Pojoksatu.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index