Awas! Ini 6 Kebiasaan Buruk yang Pasti Membuatmu Rentan Jadi Korban Hacker

Awas! Ini 6 Kebiasaan Buruk yang Pasti Membuatmu Rentan Jadi Korban Hacker
ilustrasi (int)

Riauaktual.com - Kemudahan dan keamanan tampaknya memang tidak pernah bisa akur, terlebih jika itu menyangkut teknologi. Jika sisi kemudahannya meningkat, celah keamanan pasti akan terbuka. Kemudahan dalam bertransaksi contohnya.

Jika kamu sudah mengaktifkan layanan Internet Banking dan Mobile Banking, kamu bisa melakukan berbagai macam transaksi langsung dari komputer atau ponsel pintar. Namun di sisi lain, kemudahan seperti ini juga ada risikonya. Belum lagi jika kamu abai dengan keamanan bertransaksi digital. Kali ini Jaka akan membahas mengenai kebiasaan buruk yang membuat kamu rentan jadi korban hacker. Seperti apa? Simak langsung yuk!

1. Menampilkan Informasi Pribadi di Sosmed

Di zaman seperti sekarang ini, tentunya banyak yang memiliki akun sosial media lebih dari satu. Bahkan tidak sedikit yang dengan sukarela menampilkan semua informasi pribadinya tanpa proteksi yang memadai. Sebenarnya tidak ada salahnya memasukkan informasi pribadi di sosmed. Akan tetapi, tampilkan informasi yang dirasa perlu saja.

Perlu kamu tahu, di tangan penjahat cyber, informasi seperti ini bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang merugikan. Misalnya saja seperti pencurian identitas guna memuluskan upaya penipuan.

2. Menyimpan Nomor PIN ATM di Smartphone

Sebenarnya sah-sah saja menyimpan nomor PIN ATM di smartphone selama kamu bisa mengamankannya dengan baik. Tapi, bagaimana jadinya kalau ponsel milikmu dipinjam orang? Bagaimana jika ponselmu itu hilang?

Tidak ada jaminan untuk semua itu bukan? Karena itu, jauh lebih aman jika kamu tidak menyimpan nomor PIN ATM di dalam smartphone. Simpan saja di dalam kepala.

3. Melakukan Transaksi Perbankan di Jaringan Terbuka

Sering mengakses internet di jaringan terbuka atau area hotspot? Jika demikian, kamu harus lebih hati-hati. Jaringan terbuka seperti ini biasanya minim pengamanan. Bahkan tidak ada jaminan jika sang administrator jaringan tidak melakukan monitoring pada trafic jaringannya. Jika ingin melakukan transaksi perbankan, masih lebih aman jika kamu menggunakan jaringan internet broadband sesuai dengan operator yang kamu gunakan.

4. Tidak Memberi Pengamanan Tambahan Pada Aplikasi Smartphone

Agar aplikasi di dalam smartphone tidak mudah diakses oleh orang asing, gunakan fitur pengamanan tambahan. Kunci aplikasi-aplikasi yang menurutmu penting. Bukan cuma aplikasi sosial media saja. Aplikasi perbankan atau fintech lain juga harus diamankan.

Jadi, jika smartphonemu dipinjam orang, mereka tidak bisa mengutak-atik sembarangan. Begitu pula jika smartphone milikmu hilang. Setidaknya, kamu jadi memiliki waktu yang cukup untuk memblokir rekeningmu sebelum dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

5. Tidak Mengaktifkan 2 Step Verification

Kini semakin banyak layanan online, termasuk situs belanja online yang dilengkapi dengan fitur 2 step verification. Fitur ini bermanfaat untuk memastikan apakah kamu benar-benar yakin ingin melakukan transaksi. Urgensi fitur yang satu ini semakin tinggi jika kamu sering berbelanja online menggunakan kartu kredit. Meski umumnya fitur ini sudah aktif secara default, tidak ada salahnya untuk memastikan hal tersebut.

6. Kurang Cermat Saat Klik Tautan

Modus kejahatan cyber yang hingga kini masih cukup jamak dijumpai adalah penipuan atau istilah kerennya social engineering. Modus kejahatan seperti ini bisa dilakukan dengan banyak cara. Akan tetapi prinsipnya selalu sama, yakni korban akan digiring oleh sang pelaku untuk memberikan informasi pribadinya.

Informasi pribadi ini bisa berupa username dan password atau informasi-informasi lain yang bisa dimanfaatkan sang pelaku untuk membobol akun situs belanja online yang korban miliki atau yang lebih parah, akun internet dan Mobile Banking.

Karena itu, selalu cermati tautan yang kamu terima sebelum mengunjunginya. Jika sudah mengunjungi situs tersebut, perhatikan URL-nya. Misalnya saja jika halaman yang kamj kunjungi adalah halaman login Bank Mandiri, pastikan URL-nya juga URL resmi dari Bank Mandiri. Selain itu, jika kamu diminta untuk menginstal software tertentu, sebaiknya jangan mau. Setidaknya, jangan lakukan jika kamu tidak benar-benar yakin bahwa software tersebut bukanlah virus, spyware, atau software-software sejenisnya.

Itulah beberapa kebiasaan buruk yang rentan bikin kamu jadi korban hacker. Penipuan akan selalu ada. Bahkan modus yang dilakukan semakin canggih saja. Agar tidak menjadi korban kejahatan cyber, waspada dan selalu meningkatkan pengetahuan seputar keamanan harus dilakukan.

 

Sumber : jalantikus.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index