Riauaktual.com - Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Riau, nilai tukar petani (NTP) Riau pada Oktober 2017, tercatat sebesar 103,00 atau naik sebesar 1,28 persen dibanding NTP September 2017, yang sebesar 101,70.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengatakan, bahwa kenaikan NTP ini disebabkan harga barang dan produk pertanian yang dihasilkan oleh rumah tangga mengalami kenaikan.

Sedangkan, harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi mengalami penurunan.

Yang mana, indeks harga yang diterima petani (lt) sebesar 132,01 atau relatif lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani (lb) sebesar 0,14 persen menjadi 128,17.

"Berkat naiknya harga jual hasil produksi, NTP periode Oktober meningkat. Artinya, kesejahteraan petani di Riau berangsur-angsur membaik," ungkap Aden Gultom di Pekanbaru, Senin (6/11).

Adapun kenaikan NTP pada periode ini terjadi pada 4 subsektor penyusun NTP dengan rincian subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami kenaikan NTPR sebesar 2,14 persen, subsektor hortikultura mengalami kenaikan NTPH sebesar 1,26 persen, subsektor perikanan mengalami kenaikan NTNP sebesar 0,35 persen dan subsektor tanaman pangan mengalami kenaikan NTPP sebesar 0,24 persen.

Sementara, subsektor peternakan memang mengalami penurunan NTPT sebesar 1,22 persen.

"Dapat diartikan bahwa periode ini petani mengalami surplus, terutama terjadi pada petani subsektor perikanan (NTNP=115,85), subsektor tanaman pangan (NTPP =104,90) dan subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR= 104,29). Jika dibandingkan dengan sepuluh provinsi di pulau Sumatera, NTP Riau menduduki peringkat kedua di bawah Lampung," tutupnya. (yan)