Imigran Semakin Bebas Berkeliaran di Pekanbaru, Warga Khawatir

Imigran Semakin Bebas Berkeliaran di Pekanbaru, Warga Khawatir
ilustrasi imigran

PEKANBARU (RA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru diminta segera membuat aturan tegas terkait keberadaan para imigran. Hal ini penting mengingat betapa bebasnya mereka melakukan segala bentuk aktivitas.

"Sangat bebas berkeliaran, kita khawatir sekarang sudah sampai kemana-mana. Kemarin naik angkot sampai ke daerah Panam mereka makan bakso sama wanita tempatan," ungkap seorang warga Kota Pekanbaru Ipah, saat berbincang dengan wartawan, Rabu (10/8).

Sementara Pantauan di Rudenim Jalan Cik Dik Tiro atau di samping Kantor RRI Pekanbaru, memang tampak imigran bebas berkeliaran. Di lokasi ini, ada tiga rumah jadi tempat penampungan mereka, namun mereka sangat bebas keluar masuk dan berkeliaran di pemukiman warga.

"Biasa kan ada jadwal, pagi dan sore saja boleh keluar dan mereka biasanya pakai tanda pengenal sebagai imigran, sekarang kita lihat tidak ada lagi aturannya, bebas mereka keluar masuk, jalan-jalan ke mal, mejeng-mejeng dan bergaul dengan masyarakat tempatan, kita khawatir," ujar Indah, warga yang melintas di jalan depan Rudenim Cik Ditiro tersebut.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Pekanbaru Mulyadi Anwar menegaskan, bahwa pihaknya sangat menyayangkan saat ini imigran tampak begitu bebas berkeliaran dan berbaur dengan masyarakat setempat tanpa adanya aturan lagi.

"Kita khawatir dengan jumlah mereka yang banyak ini, sampai sekarang tidak jelas apa tujuan mereka ke Kota Pekanbaru, yang katanya mencari suaka, tentu perlu diwaspadai," ucap Mulyadi.

Dikatakan Politisi PKS Pekanbaru tersebut, pihak imigrasi seharusnya tidak lalai dan terus memantau keberadaan para imigran. Kemudian membuat aturan agar para imigran tidak bebas berkeliaran yang akhirnya membuat masyarakat resah.

"Banyak laporan yang sampai ke kita, karena imigran bebas kemana-mana. Apalagi saat ini ada ajaran melenceng yakni Syiah. Ini yang harus kita pastikan bahwa mereka para imigran ke Kota Pekanbaru bukan membawa misi, namun murni mencari suaka," pintanya.

Untuk itu, Mulyadi meminta imigrasi untuk kembali membuat jadwal keluar masuk imigran serta kewajiban menggunakan bad tanda pengenal yang digantungkan di leher.

"Mereka harus dibatasi untuk keluar, agar tidak menjadi masalah baru di tengah masyarakat. Kita minta imigrasi segera perketat kembali agar imigran ini tidak bebas berkeliaran," tuturnya.

Disamping itu Mulyadi juga menilai, pengawasan pemko juga rendah terkait keberadaan para imigran tersebut. Dia sependapat, sembari menunggu regulasi resmi dari pemerintah pusat, tidak ada salahnya secara aturan dibuat dengan duduk bersama pihak imigrasi.

"Harus ada tenggang waktu dari pemerintah menampung para imigran itu. Makanya perlu aturan-aturan tegas dan mengikat," tandasnya. (DWI)
 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index