Sudah saatnya Ulama harus Berpolitik

Sudah saatnya Ulama harus Berpolitik
ilustrasi

PEKANBARU (RA) - Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Riau, H Ramli Abdul Hamid,Lc MEi berpendapat seorang ulama itu harus mengerti dan terjun ke politik. Bila tidak, dunia politik diisi oleh politisi yang tidak akan memperhatikan ulama.

"Politik itu ibadah karena mengajak masyarakat melihat politik itu dari kacamata agama, bukan dengan kacamata dunia," ujar alumni Universitas Madinah ini ketika berbincang dengan wartawan, kamis (17/3).

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Uswah ini mengatakan merasa prihatin melihat kondisi budaya politik saat ini khususnya dalam pemilihan kepala daerah yang serba transaksional, terima uangnya, jangan pilih orangnya.

"Konteks dan prinsip seperti itu sangat berbahaya dan sangat tidak manusiawi. Perbuatan tersebut, ibarat memakan darah orang lain," tukasnya.
 
Kegiatan politik menurut Ramli adalah mengatur negara dan Islam menganjurkan umatnya untuk mengatur negara. Bila ditilik dari kacamata sejarah, ketika ulama memimpin maka negara itu akan aman.
 
Setelah Rasulullah SAW meninggal dunia, negara dipimpin oleh seorang Ulama, sebut saja Saidina Umar bin Khatab, kemudian Abu Bakar Siddiq, Usman bin Afan dan Ali bin Abi Thalib, "Mereka itu merupakan orang-orang shaleh dan seorang Ulama," beber Ramli.

Adanya pendapat atau pandangan saat ini yang menghembuskan apabila ulama berpolitik maka ulama itu akan hancur, menurut Ramli pandangan itu harus dirubah. Ketika berada dilingkungan itu jangan sampai terbawa arus, justru hendaknya melakukan perubahan.

"Memang berat tetapi harus dilakukan, itu namanya perjuangan dan jika tidak berhasil dimasa kita, mungkin dimasa akan datang, orang akan menikmatinya. Karena pekerjaan kita hari ini, tidak mesti kita yang menikmatinya, boleh jadi dimasa depan anak cucu menikmati hasilnya," ulasnya.

Dia mencontohkan Umar bin Abdul Azis yang hanya 30 bulan menjadi khalifah, tetapi hasilnya, dinikmati sampai hari ini, sementara, Umar bin Abdul Azis tidak menikmati hasilnya pada zamannya.

Dikatakan Ramli politik Islam itu mengatur negara dengan metode agama, dan tidak bisa dipisahkan antara negara dan agama, karena Islam yang mengajarkan seperti itu.

"Nabi Muhammad SAW itu, seorang politisi ulung, coba perhatikan perjanjian Hudaibiyah, Nabi mengajarkan berpolitik dengan santun, sehingga dakwah Islam berjalan lancar," tutur Ramli.

Karena itu menurut Ramli seorang ulama musti memberikan contoh yang terbaik dan juga harus ikuti irama perpolitik saat ini dan tidak bisa menentang hal ini.
 
Sebagaimana diketahui negara kita menganut sistim demokrasi dan untuk menjadi pemimpin negara atau daerah, seperti Bupati, Gubernur,maupun seorang Presiden, harus mengikuti partai politik (parpol).

"Karena itulah seorang ulama harus berkiprah dalam politik, supaya bisa menjadi pemimpin negara atau daerah," tandas Ramli


Laporan : SAR

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index