PEKANBARU, RiauAktual.com - Bencana kabut asap yang melanda Kota Pekanbaru sepekan terakhir sangat dikhawatirnya pihak sekolah, terutama masalah kesehatan siswa.

Terlebih, sejauh ini belum ada penanganan dari pemerintah untuk mengatasi masalah bencana tahunan ini. Sehingga, dikhawatirkan bencana asap akan berdampak buruk pada proses pembelajaran di sekolah maupun kesehatan siswa.

"Sekolah merupakan situs penting yang harus diselamatkan, banyak calon-calon pemimpin bangsa yang digembleng sekolah. Seharusnya saat bencana kabut asap seperti ini terjadi, bisa menjadi prioritas utama yang diperhatikan secara serius oleh pemerintah," ujar Kepala SDN 67 Pekanbaru Rosneli, Rabu (24/9/2014).

Meski demikian, Rosneli mengaku tetap menunggu intruksi dari pemerintah terkait bencana asap ini, khususnya dalam hal meliburkan siswa. "Siswa kami banyak yang berprestasi dibidang olahraga.
Bencana asap ini tentu menganggu mereka dalam proses latihan maupun pembelajaran. Namun, untuk meliburkan siswa kami belum mengambil keputusan. Sebab itu baru bisa kita lakukan, jika ada intruksi dari pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan (Disdik). Sebagai solusinya, kami terus mensosialisasikan kepada siswa untuk mengurangi aktifitas diluar rumah," terang Rosneli.

Lebih lanjut, Rosneli juga mengintruksikan guru untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang bencana asap, khususnya menyikapi hal yang perlu dilakukan dan dihindari siswa saat asap semakin pekat melanda Pekanbaru. Sehingga, dampak-dampak buruk yang mengancam siswa bisa diminimalisir.

"Kami sudah mengimbau siswa untuk mengurangi aktifitas diluar rumah, memperbanyak minum air putih dan teliti dalam mengkonsumsi jajanan. Jika perlu sebaiknya siswa bisa meminum vitamin untuk menambah kekebalan dan daya tahan tubuh," paparnya.

Ditambahkan Rosneli, ia bersama guru sudah menggalang dana untuk membeli masker dan memberikan kepada siswa. "Saya berharap pemerintah bisa menyikapi bencana asap ini dengan solusi yang tepat dan cepat," tutupnya. (ade)

Editor: Riki