Uangnya Untuk Beli Sepeda Lagi

Kadisdik Bolehkan Sekolah Jual Sepeda Bantuan Donator

Kadisdik Bolehkan Sekolah Jual Sepeda Bantuan Donator
Kadisdik Pekanbaru Zulfadil. FOTO: ade

PEKANBARU, RiauAktual.com - Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Zulfadil, Selasa (29/4/2014), langsung memanggil Kepala SMP Negeri 15 Rumbai Misdarti, atas adanya persoalan berbagai dugaan pungutan yang memberatkan wali murid di sekolah tersebut.

Seperti pungutan pengambilan sepeda bantuan untuk siswa tempatan miskin Rp500 ribu, ternyata Kadisdik merestui sepeda tersebut dijual dengan sistim pungutan uang partisipasi.

"Ini gerakan tidak sekali saja, ini program sekolah bersepeda, bukan gerakan bagi-bagi sepeda. Silahkan bagi ke murid tapi ada uang partisipasi namanya agar program ini bisa dilakukan secara simultan," ujar Zulfadil di ruang kerjanya.

Uang partisipasi ini maksudnya, kata Zulfadil yang didampingi Kepala SMPN 15 Rumbai serta komite sekolah, diminta tidak merata kepada seluruh murid penerima, disesuaikan dengan kondisi perekonomian murid.

Artinya, bagi murid miskin, diminta Zulfadil agar sepeda diberikan secara cuma-cuma alias gratis. Sementara untuk murid yang ekonominya cukup, maka diberikan dengan syarat uang partisipasi minimal di bawah 50 persesn harga sepeda.

"Jangan sampai 50 persen. Sepeda itu harganya satu juta, 30 persen saja dibayar anak, bisa diangsur, nanti uang partisipasi ini digunakan untuk dibelikan lagi ke sepeda," ujarnya.

Zulfadil juga menyebut, ketika sepeda yang diperoleh pemerintah dari donatur tidak mengikat, dibagikan secara gratis kepada murid, maka akan menciptakan citra negatif kepada murid penerima.

Dimana, ketika murid tiba di sekolah menggunakan sepeda, akan disebut sebagai murid kere atau miskin karena sepeda yang diperoleh hanya gratis dari pemerintah.

"Selain itu, agar program ini dilakukan secara simultan. Saya contohkan di SMP 34, dulu kita kasih 20 sepeda sekarang jadi ratusan sepeda. Makanya uang partisipasi itu untuk beli sepeda, bukan untuk sekolah," urainya.

Program sekolah bersepeda ini, kata Zulfadil, ditargetkan bukan hanya murid kurang mampu yang menggunakan sepeda, melainkan seluruh murid tempatan, baik yang miskin maupun yang kaya.

"Maksud sepeda gratis itu, kita Disdik mendapatkan sepeda dari donatur secara gratis, bukan membagi-bagikansepeda gratis," ujarnya.

Dijelaskan lagi oleh Zulfadil yang didampingi pejabat Disdik Syamsudin, memang ada dua kategori sepeda ini, yaitu sepeda hasil zakat dan sepeda donatur. Diterangkan Zulfadil, sepeda zakat memang tak bisa diperjualbelikan.

Sejak pertama launching program sekolah bersepeda, pada 19 Juli 2013, sepeda zakat hanya ada 40 unit dan dibagikan kepada delapan sekolah di Pekanbaru dengan lima unit sepeda per sekolahnya.

"Sepeda zakat itu kemarin kita bagikan di SDN 181, SDN 185, SMPN 3, SMPN 19, SMAN 4, SMAN 13, SMKN 4, SMKN 6, masing-masing lima unit sepeda dan sepeda zakat ini gratis," ungkapnya.

Untuk tahun 2014 ini, menurut Zulfadil, pihaknya tidak lagi memberlakukan pemotongan zakat untuk sepeda melainkan langsung memberikan uang kepada murid yang berhak menerimanya. "Belum pasti tahun ini sepeda ada lagi, makanya ada namanya partisipasi," ujarnya lagi.

Dalam kesempatan itu, Kepala SMPN 15 Rumbai Misdarti, juga meluruskan bahwa sepeda yang dijualnya Rp500 ribu perunit tersebut bukanlah sepeda zakat, melainkan sepeda pemberian donatur dan Disdik memperbolehkan disubsidi.

"Kami tak ada dapat sepeda zakat, itu yang salah, sepeda itu bukan sepeda zakat," sebut Misdarti.

Namun, langkah Misdarti meminta uang Rp500 ribu per sepeda kepada penerimanya, dinilai Zulfadil terlalu besar dan meminta agar diturunkan lagi minimal Rp300 ribu. "Terlalu tinggi itu, kalau siswa itu tak mampu, kasih gratis saja buk," seru Zulfadil kepada Misdarti.

Namun demikian, Zulfadil mengaku akan memikirkan untuk membuat kebijakan yang lebih terkontrol lagi. Sebab, pihaknya menyadari bahwa tak akan bisa memantau keberadaan sepeda tersebut ke sekolah-sekolah dan berapa uang partisipasi yang diminta guru kepada murid.

"Bahasanya bukan dijual, kita takutnya nanti donatur beranggapan kalau sepeda yang mereka kasih ke kita malah dijual, ini hanya uang partisipasi. Target kita 2013 kemarin 1000 siswa gunakan sepeda, saya rasa ini sudah tercapai," pungkas Zulfadil. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index