Riauaktual.com - Diabetes merupakan penyakit paling umum yang diderita masyarakat Indonesia. Pola makan yang kurang baik dan tidak berolahraga secara teratur menjadi penyebab utama orang mengalami diabetes.

Para penderita diabetes pada umumnya sudah tidak bisa lagi sembuh dan akan terus mengonsumsi obat-obatan untuk menjaga kadar gula darahnya. Beberapa orang bahkan memilih menggunakan insulin untuk mengurangi konsumsi obat-obatan yang bisa merusak fungsi ginjal.

Penelitian baru telah mengidentifikasi bahwa obat anti-diabetes oral seperti metformin, bisa digunakan sebagai agen terapeutik potensial untuk penderita kanker tiroid.

Sebagaimana diketahui, kanker tiroid adalah tumor ganas yang dimulai di sel-sel tiroid. Jenis kanker tiroid uang paling umum diderita masyarakat adalah karsinoma papiler dan karsinoma folikular.

Mereka biasanya dikelompokkan sebagai kanker tiroid terdiferensiasi yang membentuk lebih dari 90% dari semua kanker tiroid. Selain itu ada juga kanker tiroid jarang dialami manusia, bahkan bisa dibilang langka. Karsinoma anaplastik, karsinoma meduler, limfa non-Hodgkin dan sarkoma jaringan lunak merupakan jenisnya.

Sebagaimana dilansir dari Medical Herald, Selasa (19/6/2018), metformin terbukti memiliki efek anti-kanker pada beberapa jenis penyakit seperti kanker payudara, paru-parudan ovarium. Obat ini dapat menurunkan glukosa darah dan mensirkulasi kadar insulin dengan menghambat glukoneogenesis hati dan meningkatkan ambilan glukosa oleh otot.

Mekanisme yang diusulkan pada kanker termasuk aktivasi jalur Adenosine Mono-phosphate-activated Protein Kinase (AMPK) dan penghambatan jalur mTOR, yang mendorong pertumbuhan dan proliferasi.

Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Dr. Safar Kheder di Universitas Sheffield di Inggris mengeksplorasi efek metformin pada pertumbuhan dan proliferasi garis sel kanker tiroid.

Para peneliti menemukan bahwa metformin menekan pertumbuhan semua garis sel kanker tiroid, pada konsentrasi yang dianggap berada dalam rentang terapeutik untuk pasien diabetes pada metformin. Hasil penelitian baru ini telah menjadi kemajuan besar dalam ilmu kedokteran dan telah dipublikasikan di Journal of Cancer. (Wan)

Sumber: Okezone.com