Kejam! Usai Diculik dan Diperkosa, Bocah Perempuan 5 Tahun Tewas Dibunuh

Kejam! Usai Diculik dan Diperkosa, Bocah Perempuan 5 Tahun Tewas Dibunuh
Ratusan orang unjuk rasa atas aksi sadis itu (foto: kompas.com)

Riauaktual.com - Seorang bocah perempuan berusia lima tahun, ditemukan ibunya dalam kondisi tak bernyawa dan berlumuran darah setelah dia diculik, disiksa, dan diperkosa.

Jenazah bocah itu ditemukan ibunya di tepian jalan dalam kondisi tanpa busana setelah diculik pada malam hari dari tenda yang ditinggali keluarganya di kawasan kumuh distrik Hisar, negara bagian Haryana, India.

Geeta Devi, sang ibu yang baru berusia 30 tahun itu hanya bisa berteriak dan menangis tanpa daya saat dia menemukan jenazah putrinya dengan batang kayu sepanjang 24 centimeter yang menancap di tubuhnya.

"Saya masih amat terkejut. Saya masih tak percaya menyaksikan putri saya dalam kondisi seperti itu," ujar perempuan malang tersebut.

Perbuatan mereka tak hanya brutal, kami bahkan tak bisa membayangkan apa yang dirasakan putri kami. Tubuhnya dihancurkan oleh sebatang kayu," tambah dia.

Bocah malang itu sedang tidur bersama kakak perempuannya yang berusia delapan tahun, adiknya yang berusia tiga tahun, dan ibunya di sebuah tenda saat dia hilang pada Jumat (8/12/2017).

Sang ayah, Ramesh Kumar (32), malam itu sedang berada di distrik lain untuk menghadiri sebuah pesta pernikahan.

Saat Geeta, yang merupakan warga komunitas terendah India yaitu Dalit, terbangun pada pukul 06.00 pagi dia tak menemukan putri keduanya itu.

Dengan panik Geeta mencoba mencari sambil memanggil-manggil namanya. Dia juga bertanya kepada tetangga, tetapi tak satu pun yang melihat bocah itu.

"Saya menangis dan berteriak. Saya mengetuk pintu tiap rumah untuk bertanya tetapi tak seorang pun melihat anak saya," ujar Geeta.

"Saya lalu menelepon suami saya dan mengatakan bahwa putri kami hilang. Dia kemudian segera pulang," lanjut Geeta.

Tak lama kemudian, dua orang perempuan menyampaikan kepada Geeta bahwa mereka melihat tubuh seornag anak kecil tergeletak di jalanan, sekitar 4 kilometer dari kediaman mereka.

"Saya bergegas ke tempat itu dan saya menemukan tubuhnya tergeletak tanpa busana. Darah di mana-mana dan sebatang kayu tertancap di tubuhnya. Saya sempat jatuh pingsan setelah melihat kondisinya," ujar Geeta.

Polisi segera dipanggil dan langsung melakukan penyelidikan. Demikian dijelaskan Superintenden Manisha Choudhary dari markas polisi Uklana.

"Tim investigasi sudah dibentuk untuk mencari para pelaku. Sejauh ini kami belum melakukan penangkapan dan belum bisa banyak berkomentar," ujar Choudhary.

"Hasil otopsi menyebut penyebab kematian anak ini adalah syok neurogenik akibat batang kayu sepanjang 24 sentimeter yang ditancapkan merusak usus dan uterusnya," papar Choudhary.

"Dia juga mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya. Kami melakukan yang terbaik untuk menyeret pelaku perbuatan sadis ini dan kami berharap mereka bisa kami tangkap dalam 48 jam," tambah dia.

Akibat peristiwa sadis ini warga setempat menggelar unjuk rasa di sekitar lokasi ditemukannya putri Geeta itu dan meminta agar polisi melakukan tindakan tegas.

Ramesh, ayah bocah malang itu, hanya bekerja pada Jumat, Sabtu, dan Minggu sebagai pengumpul kain tua dengan penghasilan Rp 30.000 sehari.

"Pemakaman putri kami akan dilakukan pada Minggu siang setelah polisi melakukan pekerjaannya," kata Ramesh.

"Kami membawa jenazah putri kami untuk dikremasi pada Minggu sore pukul 15.00 setelah polisi berjanji akan menangkap pelakunya dalam 48 jam, sayangnya hingga saat ini belum ada penangkapan," tambah Ramesh.

"Kami tak pernah berbuat salah kepada orang lain. Siapa yang tega melakukan hal semacam ini? Putri saya menjadi korban nafsu seseorang. Kami menuntut tindakan tegas dari polisi," lanjut Ramesh.

Insiden mengerikan ini terjadi hanya sepekan setelah peringatan lima tahun perkosaan sadis terhadap seorang mahasiswi di New Delhi pada 2012.

Dari seluruh tindak kriminal terhadap anak-anak di India sepanjang 2015, sebanyak 15,8 persen atau 14.913 kasus berupa kasus pelecehan seksual.

"Kejahatan semacam ini sudah ada sejak dulu tetapi baru mendapat perhatian saat ini kerena semakin agresif dan brutal," klata Bharti Ali (48), wakil direktur Pusat Hak Anak (HAQ) di New Delhi.

"Terlalu mudah akses ke pornografi secara umum menjadi pemicu kejahatan semacam ini. Kami menemukan kasus ayah yang memperkosa anak-anaknya dan mereka dipaksa untuk menyaksikan film porno," ujar Ali.

"Anak-anak menjadi target yang mudah karena mereka amat rapuh dan tak bisa mempertahankan diri mereka sendiri," Ali menegaskan. (Wan)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index