Tak Tahan Mencium Bau Busuk Akibat Bocornya IPAL, Warga Jalan Teratai Pekanbaru Mengadu ke DPRD

Tak Tahan Mencium Bau Busuk Akibat Bocornya IPAL, Warga Jalan Teratai Pekanbaru Mengadu ke DPRD

Riauaktual.com - Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Jalan Teratai Gg Angrek RT 03/04 RW 3 Kelurahan Padang Bulan kecamatan Senapelan kota Pekanbaru bocor. Padahal belum sampai setahun IPAL ini dibangun di atas jalan.

Menurut informasi IPAL ini diawasi pembangunannya oleh pemerintah Kota Pekanbaru dengan anggaran Rp 425 juta yang merupakan bantuan pusat dari program Sanimas yakni program Sanitasi Berbasis Masyarakat oleh Dirjen Perumahan Penduduk.

Program ini merupakan program peningkatan kualitas lingkungan di bidang sanitasi khususnya pengelolaan air limbah yang diperuntukkan bagi kawasan padat kumuh miskin perkotaan dengan menerapkan pendekatan pemberdayaan masyarakat.

Menurut Tokoh Masyarakat setempat H Boy Syarifuddin, ratusan masyarakat sekitar IPAL mengalami masalah serius, jika sebelumnya limbah dikelola sendiri oleh masyarakat dengan safety tank masing-masing di rumah, dengan adanya program ini, 50 KK di Jalan Teratai Gg Angrek RT 03/04 RW 3 Kelurahan Padang Bulan kecamatan Senapelan kota Pekanbaru sudah memanfaatkan IPAL, namun belum setahun IPAL itu sudah menimbulkan masalah, terjadi kebocoran dan mencemari lingkungan masyarakat.

"Banyak masalah, box culvert, air limbah keluar ke parit, sebelumnya tak ada masalah, kini menyebabkan pencemaran lingkungan, bahkan limbah masuk ke rumah warga saat hujan, resapan air di sekitarnya juga tercemar," kata Boy saat mengemukakan persoalan warga dihadapan Komisi IV yang langsung melakukan rapat kerja atas kedatang sejumlah warga ini, Senin (11/9/2017).

Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Roni Amriel SH langsung memimpin jalannya rapat serta didampingi anggota seperti Wan Agusti, Puji Dariyanto, H Herwan Narsi, H Zaidir Albaiza SH MH, Ruslan Tarigan dan lainnya. Sementara di pihak Pemko Pekanbaru dihadiri kepala dan pegawai Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kota Pekanbaru.

Puji Dariyanto selaku Anggota Komisi menjelaskan bahwa persoalan ini perlu ditelaah lagi, mulai dari perencanaan dan pekerjaan fisik, penetapan lokasi, DED, dan persoalan lainnya, sehingga diketahui penyebab pekerjaan ini tidak bertahan lama dan menuai masalah.

"Maka tadi kita putuskan dalam rapat, agar dinas membentuk tim dengan melibatkan masyarakat, kita Komisi IV juga siap dilibatkan untuk mengetahui persoalannya," ucap Puji.

Sementara Roni juga menegaskan bahwa pekerjaan ini harusnya bermanfaat bagi masyarakat, karena anggaran yang cukup banyak Rp 425 juta, tidak seharusnya bangunan IPAL yang baru seumur jagung sudah dikeluhkan masyarakat.

"Harusnya memberi manfaat, ternyata masyarakat mengeluh. Maka perlu dievaluasi lagi ini dimana masalahnya, perencanaan atau pelaksanaan, ending selesaikan apa yang jadi masalah," pinta Roni.

Hasil rapat tersebut, lanjut Roni, dinas diminta membentuk tim yang melibatkan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan ini, karena apa yang dikeluhkan masyarakat perlu perhatian serius, ini masalah limbah dan pencemaran lingkungan.

"Dinas tanggung jawab, kita minta bentuk tim selesaikan persoalan masyarakat. Intinya jangan rugikan masyarakat. Karena IPAL harusnya dibangun di tempat rendah, ternyata posisinya lebih tinggi," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kota Pekanbaru Mulyasman MT menjelaskan, pekerjaan IPAL tersebut selama ini dalam pelaksanaannya diawasi juga oleh Lembaga Swadaya Masyarakat, karena menurut Mulyasman, tenaga di dinasnya kekurangan maka pengawasan melibatkan masyarakat juga.

"Kita kekurangan tenaga juga yang menguasai keilmuan tentang itu (IPAL,red). Kita tidak bisa sepenuhnya mengawasi, mereka kolaborasi," jelasnya.

Mulyasman juga menduga, meluapnya air IPAL hingga mencemari lingkungan dikarenakan adanya barang-barang yang tidak seharusnya masuk ke IPAL namun mengalir ke saluran tersebut yang mengakibatkan mampet.

"Dari gambar tadi saya lihat, banyak barang-barang yang masuk tak seharusnya masuk, saluran jadi mampet, nanti akan kita telusuri kembali, membentuk tim sesuai hasil rapat tadi," pungkasnya. (mad)

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index