Riauaktual.com - Wali Kota Pekanbaru, Dr H Firdaus MT belum bisa memastikan apakah angkutan sewa online di Pekanbaru diperbolehkan beroperasi atau tidak. Namun orang nomor satu di Pekanbaru ini ingin terlebih dahulu meminta arahan dari Pemerintah Pusat mengenai Permenhub 26 tahun 2017.

"Memang Tidak bisa kita pungkiri jika takhnologi terus berkembang dari tahun ke tahun. Kita tak boleh serta - merta melarang, karena sebahagian masyarakat kita butuh akan jasa yang ditawarkan oleh pengembang aplikasi tersebut. Namun dilain sisi, kita harus bisa menyeimbangkan perusahaan anak bangsa seperti taksi konvensional, yang sudah lama berinvestasi di Pekanbaru ini," sebutnya, pada Selasa (22/8).

Disinggung mengenai soal insiden pengrusakan dan penganiayaa yang terjadi antara taksi reguler dengan berbasis aplikasi di Simpang SKA Pekanbaru, Minggu malam kemarin merupakan masalah nasional.

Firdaus mengatakan bahwa penolakan serupa tidak hanya di Pekanbaru, namun juga sejumlah kota lainnya di Indonesia. Sehingga Kementerian Perhubungan yang memiliki peranan penting dalam mengatasi hal ini, termasuk di Pekanbaru.

"Dalam waktu dekat saya akan berkomunikasi dengan Dirjen Perhubungan Darat yang berwenang dalam masalah ini," ujar Firdaus.

Untuk mengantisipasi insiden serupa tidak terulang lagi. Firdaus meminta agar kedua belah pihak, baik itu taksi regular dan angkutan online untuk saling menghormati.

"Saya imbau kedua belah pihak untuk saling memahami. Kita ini kan bersaudara dan sama-sama hidup, serta sama-sama mencari makan. Saling hormati saja. Jadi tidak perlulah melakukan aksi yang seperti itu lagi," tutupnya. (yan)