Subhanallah! Fungsi Matahari sebagai Pusat Tata Surya Dijelaskan Alquran dan Sains

Subhanallah! Fungsi Matahari sebagai Pusat Tata Surya Dijelaskan Alquran dan Sains
(Foto: Reuters)

Riauaktual.com - Matahari merupakan benda langit yang memiliki ukuran dan massa terbesar di tata surya. Dengan bentuknya yang begitu besar dan masif, Matahari merupakan pusat dari semua benda di tata surya.

Sebagai pusat, Matahari menjadi benda langit yang menarik planet. Semua anggota tata surya berputar di sekelilingnya. Dari kenyataan ini muncul di kalangan para pakar astronomi masa lalu model alam semesta heliosentrik, suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Matahari merupakan pusat dari semua yang ada di alam semesta.

Akan tetapi, pada dasarnya hipotesis itu benar hanya dalam konteks tata surya, suatu tatanan benda-benda langit dengan Matahari sebagai pusatnya. Di luar tata surya, masih banyak bintang serupa Matahari atau bahkan lebih besar.

Di samping itu, beberapa di antaranya juga mempunyai susunan tata planetnya sendiri. Dalam konteks inilah heliosentris tak lagi relevan. Sebelum munculnya teori hipotesis heliosentrik, para ilmuwan pada masa lalu menilai bahwa Bumi merupakan pusat dari jagat raya.

Semua benda-benda di langit seolah bergerak mengelilingi Bumi, ketika pagi hari misalnya, matahari terbit dari timur dan bergerak ke barat. Dengan gerakan itu, waktu pun berjalan mulai dari pagi, kemudian menjadi siang, sore, dan malam.

Dengan memerhatikan fenomena semacam itu, para ilmuwan di masa lalu berpendapat bahwa semua benda yang ada di angkasa mengelilingi Bumi. Anggapan ini kemudian melahirkan hipotesis geosentrik.

Pendapat tersebut kemudian direvisi setelah para ilmuwan di masa sesudahnya menemukan bahwa sesungguhnya bukan Matahari yang berputar mengelilingi Bumi, melainkan sebaliknya, Bumi mengelilingi matahari. Penemuan ini didasarkan pada penelitian tentang terjadinya pergantian musim yang selalu muncul di bulan-bulan tertentu.

Dengan penemuan sebagai hasil penelitian itu, hipotesis geosentrik atau Bumi merupakan pusat dari semua benda langit dan kehidupan diubah menjadi heliosentrik atau matahari merupakan pusat dari bintang dan planet.

Meski begitu, hipotesis heliosentrik tak sepenuhnya benar. Matahari hanyalah pusat tata surya, pusat mengorbitnya planet-planet, asteroid, komet, dan batuan serta debu anggota tata surya.

Selain matahari, masih banyak bintang yang mempunyai orbit sendiri, tak mengitari matahari. Bahkan sebenarnya matahari bersama ratusan miliar bintang tak diam, tetapi mengorbit pusat galaksi.

Fenomena tersebut menurut buku ‘Tafsir Ilmi’, tertuang dalam Surah Yasin ayat 38-40. "Dan Matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui. Dan telah kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi Matahari mengejar Bulan dan Malam pun tak bisa mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya," bunyi Surah Yasin.

Ayat ini menjelaskan bahwa matahari, dengan ketentuan yang ditetapkan Allah, selalu bergerak dalam garis edarnya. Demikian teliti Tuhan menetapkan orbitnya sehingga tak satu detik pun matahari akan menyimpang. Ketetapan Allah ini juga berlaku bagi bulan, bintang, dan planet luar angkasa.

Semuanya bergerak sesuai dengan ketentuan, sehingga walaupun jumlahnya sangat banyak bahkan mungkin tak terhintung, semua benda langit itu berputar secara teratur. Masing-masing dari mereka berada di jalurnya sehingga yang satu tak bisa mendahului yang lain.


Sumber : okezone

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index