PULUHAN anggota Gerakan pemuda (GP) Anshor Nahdlatul Ulama menuntut Dinas Pendidikan Tulungagung, Jawa Timur, meminta maaf pada keluarga Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Permintaan itu terkait dengan peredaran lembar kerja siswa (LKS) yang dinilai menyudutkan Presiden ke-4 Indonesia itu.

Permintaan tersebut disampaikan saat mereka menemui Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung, Bambang Sukarjono, Jumat (14/12/2012) pagi tadi. Mereka pun menuntut Bambang menarik dan memusnahkan LKS untuk siswa tingkat SMA tersebut dari peredaran.

Sebuah soal dalam LKS dinilai melecehkan Gus Dur. Soal tersebut menyediakan pilihan jawaban atas penyebab Gus Dur lengser dari kursi Presiden ke-4 RI. Satu di antara pilihan jawaban itu menuliskan Gus Dur tersandung kasus korupsi Brunei Gate dan Bulog Gate. GP Anshor menilai jawaban itu menyesatkan. (metrotv)