Dinilai Ancam Keutuhan NKRI, GP Anshor dan Banser Rohul Minta Pemerintah Bubarkan HTI

Dinilai Ancam Keutuhan NKRI, GP Anshor dan Banser Rohul Minta Pemerintah Bubarkan HTI
GP Anshor

Riauaktual.com – Organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) keberadaannya dikhawatirkan GP (Gerakan Pemuda) Ansor dan Banser Kabupaten Rokan hulu (Rohul) membahayakan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pergerakan HTI yang ingin mendirikan Negara Khilafah, dinilai bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, sehingga harus dibubarkan.

"Karena, keberadan HTI sudah sangat mengancam keberadaan NKRI, serta pilar-pilar bangsa yang ada. HTI sangat bertentangan dengan idiologi negara kita yang sudah dirumuskan para ulama serta pendiri bangsa," tegas Ketua GP Anshor Rohul, Sutanto, Kamis (4/5).

Tegas Sutanto lagi, bahwa HTI secara terang-terangan menolak Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945. Sehingga HTI bisa dikategorikan sebagai organisasi makar. GP Anshor dan Banser Rohul sangat menolak keberadaan HTI di Rohul.

"Keberadaan HTI jelas mengancam keutuhan NKRI, serta bisa memecah belah generasi anak negeri. Karena itu, kami menyerukan kepada seluruh anak bangsa di rohul, tidak terkecuali kepada kader Banser se Rohul, bersama-sama bersikap, untuk membubarkan HTI dan sejenisnya di tanah air tercinta ini," ucapnya.

Lanjutnya lagi, lebih dua ribu anggota GP Anshor dan Banser di 16 kecamatan se Rohul, sudah mulai bergerak lakukan pemantauan. Antisipasi dini juga sudah dilakukan guna membentengi pengaruh HTI yang masuk di generasi muda. Karena, dari beberapa laporan yang diterima, anggota HTI itu umumnya mahasiswi yang diduga sudah terdoktrinisasi.

"Dalam waktu dekat, kita akan meningkatkan kuantitas pelatihan Banser. Di setiap wirid pengajian, kita juga selalu tanamkan akan pentingnya nilai-nilai NKRI pada generasi muda Khususnya mahasiswa," jelasnya.

Juga agar tidak berkembang lebih luas, Sutanto mendesak, agar pemerintah dan Polri, segera mengambil langkah tegas dengan tidak memberi izin terhadap kegiatan kepada HTI, maupun organisasi sejenis lainnya.

"Bila ada pertemuan-pertemuan yang dicurgiai sebagai pertemuan HTI, maka kita akan laporkan ke aparat hukum. Namun jika tidak ada tanggapan, kita akan turun langsung membubarkan," sebut Sutanto. (lim)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index