Banyak Sapi Mati di Pekanbaru, Distanak Keluarkan Surat Himbauan

Banyak Sapi Mati di Pekanbaru, Distanak Keluarkan Surat Himbauan
ilustrasi

Riauaktual.com - Menyusul banyaknya sapi mati akibat penyakit jembrana. Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) mengeluarkan surat edaran agar peternak tidak menjual dan beli sapi bali, baik dalam kota maupun luar daerah lain.

"Kita sudah mengeluarkan himbauan kepada peternak sapi agar tidak membeli dan menjual sapi bali ke daerah lain," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Pekanbaru, El Syabrina, Rabu (8/3).

Menurut El, saat ini setidaknya sudah ada 134 ekor sapi mati akibat penyakit jembrana di Pekanbaru. Kasus ini merupakan kasus tertinggi jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Sapi yang mati masih 134 ekor. Jumlah ini terhitung sejak Desember sampai sekarang. Kematian sapi akibat jembrana ini merupakan kasus tertinggi terjadi. Dimana, pada tahun lalu ada juga mati akibat jembrana. Namun jumlahnya satu atau dua ekor. Tidak sebanyak sekarang,” katanya.

Menurut El, tingginya angka kasus jembrana ini disebabkan banyaknya sapi asal daerah lain yang sudah terkena jembrana, namun dibeli Peternak Pekanbaru.

“Terindikasinya memang seperti itu. Dimana sapi dari daerah sekitarnya sudah terjangkit terlebih dahulu seperti Pelalawan atau Siak. Kemudian sapi tersebut dijual dengan harga murah ke peternak, karena tergiur maka mereka beli.  Karena harga sapi Bali lebih tinggi dari pada sapi lokal," jelasnya.

El juga menambahkan, virus jembrana ini tidak ubahnya dengan penyakit HIV. Pasalnya sama-sama menyerang sistem kekebalan tubuh. Hewan yang terserang virus seperti sapi akan mudah sakit dan gangguan pencernaan hingga mati.

"Untuk mencegah penyebaran virus agar tidak lebih luas lagi. Kita sudah memberikan vaksin kepada para peternak. Dimana kita melakukan sosialisasi dan memberikan vaksin virus Jembrana secara gratis kepada sapi-sapi yang ada di kota Pekanbaru," tutupnya. (yan)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index