Jalan Putus, Disperindag Pekanbaru Akui Harga Sembako Naik Hingga 12 Persen

Jalan Putus, Disperindag Pekanbaru Akui Harga Sembako Naik Hingga 12 Persen
ilustrasi

Riauaktual.com - Senin (6/3), pasca terputusnya jalur lintas Riau-Sumatra Barat tepatnya daerah Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh. Harga sembako dipasaran turut merangkak naik.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Koat Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman, mengakui bahwa saat ini sudah terjadi kenaikan harga sembako dipasar-pasar tradisional yang ada di kota Pekanbaru.

"Saat ini memang sudah mulai terjadi kenaikan sebesar 10 hingga 12 persen.
Contohnya harga cabai hari ini sudah mencapai Rp 45 ribu perkilonya. Biasanya hanya Rp 40 ribu. Kenaikan tersebut masih normal, karena ada tambahan biaya transportasi," ujarnya.

Ketika ditanya, apakah akan ada kelangkaan sembako di Pekanbaru akibat banjir kemarin? Irba menjamin tidak akan ada. Pasalnya, stok beras di bulog aman.

"Menurut informasi yang kita terima dari bulog. Stok beras dijamin ketersediaannya hingga Desember mendatang. Kalau telur untuk tiga bulan kedepan masih ada. Jadi tak ada kelangkaan sembako, cuma kenaikan harga dibeberapa komoditi sembako saja," tutupnya.

Seorang pedagang cabe dan sayur mayur di Pasar Kodim, Ita mengungkapkan bahwa, sebelum terjadinya musibah banjir dan longsor. Harga cabai merah sempat turun sampai dengan Rp 20 ribu per kg.

"Disebabkan jalan masih belum bagus, makanya harga cabai naik kembali, "ungkap Ita.

Kenaikan ini dipicu oleh pasokan yang tersendat. Sehingga mengakibatkan harga cabai naik. "Sebagaimana diketahui, Sumbar itu merupakan daerah pensuplai kebutuhan sayur dan cabai di Pekanbaru. Jadi, mau tak mau ongkos pengiriman juga tentu naik," paparnya.

Menurut Ita saat ini dirinya menjual cabe mudik 45 ribu perkilo. Tingginya harga ini tidak membuat pembeli mundur.

"Saya kira pembeli sudah maklum kok dengan kondisi saat ini," tutupnya. (yan)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index