Riau Bebas Antraks, Peternak Dianjurkan Rutin Vaksinasi

Riau Bebas Antraks, Peternak Dianjurkan Rutin Vaksinasi
ilustrasi

Riauaktual.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Riau menyebutkan saat ini wilayah tersebut masih terbebas dari kasus antraks, atau penyakit sapi akut yang mematikan.

"Kami pastikan di Riau belum ada kasus atraks pada sapi saat ini," kata Kepala Disnakeswan Riau, Askardiya Patrianov di Pekanbaru, Minggu (22/1) kemarin.

Patrianov menjelaskan pihaknya sudah memperoleh laporan hasil tim dilapangan. Berdasarkan hasil pengamatan dari Balai Veteriner (BVet) Bukittinggi, Riau sampai saat belum ditemukan kasus antraks pada ternak.

Meski demikian, ia mengatakan pihaknya kini tidak akan berhenti sampai disitu, dan tetap melakukan pantauan.

"Insya Allah posisi terakhir masih negative. Namun kewaspadaan terhadap kasus antar wilayah tetap prioritas," ucapnya pula.

Ia mengimbau masyarakat juga proatif untuk melaporkan jika menemukan ada kasus di lingkungan masing-masing.

"Saya juga meminta jika ada info dari jajaran Diskes saya mohon dishare," katanya dikutip dari antarariau.com.

Dikesempatan tersebut, Patrianov menganjurkan peternak sapi agar rutin memberikan vaksinasi kepada hewan ternaknya. Ini diharapkan dapat mencegah penyebaran virus Jembrana atau parasit darah yang menjangkiti sapi jenis Bali.

Sementara itu, Kabupaten Siak merupakan salah satu daerah yang tercatat banyak melaporkan kasus sapi mati mendadak akibat Jembrana di wilayahnya. Yang mana, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak mencatat, lebih dari 200 ekor sapi warga mati mendadak hingga pertengahan Januari 2017 ini.

"Vaksinasi harus rutin dan disiplin dilakukan. Virus ini tidak menulari manusia, tetapi bisa menyebabkan sapi mati mendadak," kata Patrianov.

Ia pun menduga, penyebaran virus tersebut dibawa oleh sapi-sapi yang berasal dari luar Riau. Untuk itu, ia berkoordinasi dengan dinas terkait di seluruh kabupaten/kota untuk disiplin melakukan vaksin dan melakukan pemeriksaan sapi-sapi yang didatangkan ke Riau.

Selain itu, pihaknya ikut mengimbau masyarakat agar tidak asal-asalan ketika membeli sapi. Terutama ketika ada penjual sapi yang menjual ternaknya dengan harga murah.

"Dinas terkait kami minta untuk turun ke lapangan dan memberikan sosialisasi. Ini perlu diimbangi juga oleh masyarakat dengan cara tidak tergoda membeli sapi yang dijual harga murah karena takutnya sudah terserang virus jembrana," imbaunya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index