KWh Baru 4 Tahun, Oknum Petugas PLN di Pekanbaru Suruh Ganti dan Minta Uang

KWh Baru 4 Tahun, Oknum Petugas PLN di Pekanbaru Suruh Ganti dan Minta Uang
ilustrasi

PEKANBARU (RA) - Tidak hanya persoalan pemadaman listrik yang tidak menentu yang kini kerap terjadi di Kota Pekanbaru, namun adanya kebijakan PLN yang tidak tersosialisasi dengan baik juga meresahkan masyarakat. Baru-baru ini, pelanggan PLN mengeluh karena harus ganti kilometer.

Seperti dialami seorang pelanggan PLN Rayon Panam Area Pekanbaru, Rio Agusri, yang mengungkapkan hal ini kepada wartawan, Selasa (15/11). Dirinya terkejut saat orangtuanya datang ke rumahnya dan mengatakan ada petugas mengaku dari PLN datang ke rumah dan ingin mengganti kilometer.

Mengetahui kabar dari orangtuanya ini, Rio pun langsung mengecek kebenaran tersebut dan mendatangi rumah orangtuanya yang tidak jauh dari kediamannya.

Benar saja, di kediaman orangtuanya telah duduk seorang yang mengaku dari petugas PLN Rayon Panam dan menjelaskan bahwa kilometer pascabayar yang ada di rumah orangtuanya ini harus diganti dengan yang baru karena yang lama sudah habis kontrak.

"Tidak ada tambah daya, tetap sama dengan yang lama, hanya ganti kilometer saja. Kalau tidak diganti, abang tidak bisa pakai lagi karena tidak bisa diisi pulsa lagi, cobalah kalau tidak percaya, taruhan lima puluh ribu kita kalau masih bisa isi pulsa kilometer ini," ucapnya meyakinkan sambil memperlihatkan dokumen dan kilometer baru yang akan dipasang, Sabtu (12/11/2016) lalu.

Rio dan keluarganya pun mempertanyakan apakah pergantian ini gratis atau berbayar, petugas itu pun sambil sedikit senyum mengatakan terserah. "Terserah abang aja lah, gratis boleh, kasih uang rokok pun boleh," ujarnya.

Rio merasa ada yang aneh dan meminta ketegasan, apakah gratis atau berbayar. "Ndak bisa gitu bang, pastikan saja apakah gratis atau memang berbayar?" tanya Rio. Kemudian petugas itu menjawab, "Kasih uang rokok aja lah," pinta sang petugas.

Mendengar jawaban itu, melalui abangnya, Rio ingin memastikan apakah benar ada pergantian kilometer dan apakah memang tidak gratis. Karena abangnya memiliki link ke PLN Area Pekanbaru, maka koordinasipun dilakukan dan tampak rasa ketakutan bercampur marah mewarnai wajah petugas yang sejak tadi duduk di bangku di depan rumah tersebut.

Mengetahui Rio dan abangnya tengah koordinasi dengan PLN, petugas itu pun mulai berdiri dan melangkah ke sepeda motornya yang terparkir di halaman depan rumah dan langsung pergi. Rio dan abangnya pun berniat memanggil petugas itu, namun sudah berlalu dengan tarikan sepeda motornya yang kencang.

Dari hasil penelusuran di lapangan, ternyata pria yang datang ini bukan petugas PLN Rayon Panam, dia hanya warga setempat yang ditugaskan salah seorang yang diketahui bekerja di PLN.

Manager PLN Area Pekanbaru Laode dikonfirmasi terkait persoalan tersebut mengatakan bahwa memang PLN ada program penggantian kilometer yang sudah tidak layak.

"Memang kami ada program penggantian kWh meter yang layak untuk diganti, tetapi pelanggan yang kWh meternya masuk layak untuk diganti tersebut jangan memberikan uang kepada petugas," ucap Laode.

Disinggung mengenai kondisi kWh meteran di rumah pelanggan tersebut yang baru berusia 4 tahun dan masih aman-aman saja, Laode pun belum bisa menjabarkan. Termasuk apakah konsekwensi jika kWh itu tidak diganti, apakah benar tidak bisa diisi pulsa lagi.

"Nanti saya sampaikan yang masuk kategori yang layak untuk diganti," pungkasnya.

Padahal, dari kebijakan PLN yang selama ini ada, penggantian kWh atau meteran listrik ini hanya untuk kWh yang sudah uzur, dengan waktu pemakaian lebih kurang selama 20 tahun. Maka dengan kondisi kWh yang ada di pelanggan tersebut di atas yang baru 4 tahun digunakan harus diganti lagi, menimbulkan pertanyaan.

Karena kWh meter ini merupakan alat ukur milik PLN yang dititipkan di tempat pelanggan dan berfungsi untuk mengukur pemakaian listrik pelanggan. KWh meter yang sudah tua, apalagi jika mengalami kerusakaan berpotensi mengurangi akurasi pengukuran pemakaian listrik, sehingga akan mengurangi transparansi dan mengganggu proses bisnis yang lebih fair.

Untuk itu pada peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-66 kemarin, PLN menggelar program penggantian kWh meter yang sudah tua secara massal dan serentak di seluruh wilayah Indonesia. KWh meter yang dibidik PLN untuk diganti adalah meteran yang sudah berumur lebih dari 20 tahun, termasuk juga kWh meter yang secara teknis mengalami gangguan/kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Program penggantian ini gratis. Pelanggan yang diganti kWh meternya tidak dipungut biaya apapun. Meteran yang berusia 20 tahun itu tentunya akan diganti dengan prabayar dengan sistem pulsa, tidak lagi pasca bayar yang menggunakan rekening listrik.

Target penggantian kWh meter tua di seluruh Indonesia adalah 2,6 juta pelanggan, untuk PLN Jawa Bali 2,1 juta kWh meter, Indonesia Barat (Sumatra dan Kalimantan Barat) 300.000 kWh meter dan Indonesia Timur (Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT, Maluku dan Papua) sebanyak 200.000 kWh meter.

Dikutip dari laman resmi pln.co.id, penggantian meteran tua ini disebut sebagai salah satu bentuk peningkatan pelayanan PLN kepada pelanggan. Saat ini total pelanggan PLN Wilayah S2JB sebanyak 1.746.573 pelanggan. Sekitar 85 persen didominasi rumah tangga dengan daya antara 450 watt hingga 2200 watt. Artinya, kwh meter yang diganti ini hanya 4,9 persen dari total meteran listrik yang terpasang di rumah-rumah pelanggan. (MAD)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index