Obesitas Jadi Salah Satu Faktor Risiko Kanker Sel Plasma

Obesitas Jadi Salah Satu Faktor Risiko Kanker Sel Plasma
Obesitas dan kanker sel plasma, (Foto: Jcomp/Freepik)

Riauaktual.com - OBESITAS, kondisi ketika berat badan melebihi batas normal akibat adanya penumpukan lemak di tubuh bukan rahasia lagi memang membahayakan kesehatan.

Pasalnya kondisi ini bisa memicu lahirnya berbagai penyakit lain, termasuk penyakit tak menular mematikan seperti jantung hingga kanker. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi Medik Konsultan dr. Jeffry Beta Tenggara, SpPD-KHOM menyebut, bahkan obesitas jadi salah satu faktor risiko kanker sel plasma.

Kanker sel plasma atau multiple myeloma merupakan bagian dari kanker darah. Kanker tipe ini, nyatanya menduduki posisi kedua sebagai jenis kanker darah yang banyak diidap di Indonesia.

“Saya selalu bilang obesitas atau kegemukan ya. Obesitas ini masalahnya banyak bukan cuma kanker asja, sakit jantung meningkat, diabetes meningkat,” kata dr. Jeffery dalam gelaran Webinar Online: Multiple Myeloma Awareness, belum lama ini.

Meski, seperti diuungkap dr. Jeffry obesitas menjadi faktor risiko kanker sel plasma yang bisa dicegah dan bisa diminimalisir. Sebab obesitas bisa ditangani dengan mengubah pola makan dan berolahraga secara teratur.

“Ternyata (masuk) faktor resiko dalam hidup yang dapat dirubah untuk menurunkan kejadian kanker paling gampang itu, adalah obesitas,” sambungnya.

Selain obesitas, adapun beberapa faktor risiko lain yang memungkinkan memicu terjadinya kanker sel plasma ini seperti faktor seperti terlalu sering terpapar elemen kimia yang membahayakan kesehatan.

Faktor keturunan pun bisa menjadi faktor risiko terjadinya kanker sel plasma. Akan tetapi hingga saat ini masih belum ada panel genetic, yang bisa melihat kemungkinan menurunnya kanker sel plasma melalui gen.

“Myeloma ini belum punya panel genetik yang bisa untuk melihat faktor keturunan, kemudian ada paparan elemen asbes, benzena, pestisida, herbisida ini ya selalu meningkatkan resiko,” tutur dr. Jeffry lagi.

Semakin bertambahnya usia, maka semakin besar pula faktor risiko dari kanker sel plasma ini. Meski begitu, tak menutup kemungkinan mereka dengan kelompok usia yang muda juga bisa terkena kanker jenis ini.

“Beberapa penyebab kenapa kok jarang ya karena sebetulnya tidak gampang untuk mendiagnosis ini. Umumnya juga terjadi pada usia di atas 60 tahun, tapi saya sudah mulai banyak ketemu multiple myeloma yang usianya 40 tahunan,” jelas dr. Jeffry.

“Artinya tidak selalu di atas 60 tahun, dulunya itu dianggap hanya di atas usia 60 tahun, tapi sekarang usia baru 40 tahun pun mulai terdeteksi,” tegasnya.

 

 

Sumber: Okezone.com
 

#Kesehatan

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index