Ini 5 Cara Mencegah Kanker Serviks, Pastikan Divaksin dan Rutin Memeriksakan Diri

Ini 5 Cara Mencegah Kanker Serviks, Pastikan Divaksin dan Rutin Memeriksakan Diri
Cara mencegah kanker serviks. (Foto: Freepik.com)

Riauaktual.com - Belum lama ini heboh pemberitaan seorang model India bernama Poonam Pandey yang memalsukan kematiannya sendiri. Rupanya, hal ini dilakukannya dalam aksi meningkatkan kesadaran tentang kanker serviks, penyakit yang dideritanya.

Poonam kemudian mendesak pengikutnya untuk menggunakan “#DeathToCervicalCancer" dalam media sosial. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, India menyumbang hampir seperempat dari kasus kanker serviks dunia, dengan lebih dari 200 wanita kehilangan nyawa mereka setiap hari karena penyakit tersebut.

Juru kampanye kesehatan melobi pemerintah India untuk meluncurkan vaksinasi HPV nasional untuk gadis-gadis muda, yang di Inggris telah mengurangi insiden kanker serviks sebesar 87 persen pada wanita.

Lantas, apa saja pencegahan kanker serviks agar kasusnya tidak kian bertambah? Berikut ulasannya, dilansir dari laman RS Mitra Keluarga, Senin (5/2/2024).

1. Melakukan hubungan seks yang aman

Seperti yang diketahui, virus HPV menyebar melalui kontak seksual, terutama yang berisiko. Misalnya tidak memakai kondom sebagai pengamanan dan berhubungan seks dengan berganti-ganti pasangan.

Untuk itulah, sebagai cara mencegah kanker serviks salah satunya adalah dengan melakukan hubungan seks yang aman. Kondom membantu menurunkan risiko tertular HPV dan mengembangkan penyakit terkait HPV, termasuk kanker serviks.

2. Rutin deteksi dini kanker serviks dengan pap smear

Cara mencegah kanker serviks selanjutnya yaitu melalui prosedur medis yang dilakukan untuk mendeteksinya melalui pap smear atau pemeriksaan IVA secara berkala. Langkah ini dilakukan untuk memantau kondisi serviks selalu terpantau dan agar penanganan bisa lebih cepat dilakukan jika terdapat kanker.

Jika Anda berusia 21 tahun, sudah menikah ataupun melakukan hubungan seksual, pap smear sebaiknya dilakukan secara teratur. Tes ini digunakan untuk mencari perubahan prakanker pada sel-sel di serviks. Lakukan pap smear setidaknya tiga tahun sekali sampai usia 65 tahun.

Selain pap smear, deteksi dini juga bisa dilakukan dengan inspection with acetic acid atau IVA. Tes skrining IVA dilakukan dengan mencari kelainan pada leher rahim dengan memakai cuka putih yang dioleskan ke serviks. Cuka akan berubah menjadi putih saat terkena cuka.

3. Dapatkan vaksinasi HPV

Cara primer untuk mencegah kanker serviks adalah dengan vaksinasi HPV. Penting untuk dicatat bahwa vaksin HPV merupakan upaya pencegahan dan bukan untuk mengobati. Jadwal pemberian yaitu 3 dosis (bulan ke-0, ke-2 dan ke-6). Berikut rekomendasi untuk vaksinasi HPV, menurut CDC:

Remaja wanita berusia 10–13 tahun,

Wanita berusia 13-26 tahun yang belum divaksin dan belum pernah menderita kanker serviks.

Anak laki-laki, mulai usia 11 tahun, serta laki-laki usia 13-21 tahun yang belum pernah divaksinasi.

Biseksual dan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki; transgender; dan orang dengan gangguan kekebalan (termasuk terinfeksi HIV) yang belum pernah divaksinasi secara memadai sebelumnya, hingga usia 26 tahun.

4. Konsumsi makanan pencegah kanker serviks

Ada sejumlah makanan yang dapat dikonsumsi untuk mencegah kanker serviks, seperti:

Makanan dengan kandungan vitamin A, C, dan E, serta mineral (kalsium dan asam folat), seperti tuna, hati, telur, jeruk, wortel, dan produk susu.

Makanan yang akan kaya vitamin B dan folat seperti kubis, brokoli, kembang kol, dan sebagainya.

Alpukat, dikenal sebagai buah kaya lemak tak jenuh yang dapat berperan sebagai pembunuh sel kanker, serta kandungannya serupa dengan agen kemoterapi seperti siklofosfamid.

Salmon, cerry, blueberry, dan lemak karena kaya antioksidan yang diperlukan untuk mencegah kanker serviks.

Polifenol dan flavonoid, melalui minyak zaitun, teh hijau, cokelat, anggur merah, raspberry hitam, blackberry, kenari, paprika hijau, dan tomat.

5. Pola hidup sehat

Selain mengonsumsi makanan pencegah kanker serviks, kebiasaan hidup sehat juga sangat penting untuk dilakukan. Perubahan pola hidup sehat terdiri dari rajin berolahraga dan rutin beraktivitas.

Hindari juga paparan polusi dan paparan asap rokok. Faktor ini dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker serviks. Zat beracun dalam asap tembakau dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat tubuh lebih sulit untuk membunuh sel kanker.

Selain itu, racun ini dapat merusak atau mengubah DNA sel, menyebabkan tumor. Tak hanya pada perokok aktif, perokok pasif dan memiliki pasangan seksual yang merokok dapat berkontribusi pada risiko kanker serviks.

 

 

Sumber: Okezone.com

#Kesehatan

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index