RIAU (RA) - Dua dokter spesialis RSUD Arifin Achmad, dr Hariadi Hatta, Sp.BTKV dan dr Hotber Pasaribu, Sp.A(K), berhasil menciptakan metode inovatif untuk menangani tumor hemangioma tanpa operasi. Terobosan ini menjadi yang pertama di Indonesia dan memberikan harapan baru bagi pasien dengan kondisi serupa.
Keberhasilan metode ini diterapkan pada Atala Kenzio Rohman, balita asal Kabupaten Siak, yang menderita tumor hemangioma sejak Desember 2023. Tumor tersebut menyebar dari tenggorokan hingga dada, menutupi sebagian paru-paru, dan mencapai liver, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas.
"Kami menggunakan teknik 'sclerosing agent' berbahan dasar gelatin dari ganggang. Zat ini bekerja membekukan darah dalam tumor hingga merusak pembuluh darah tanpa perlu prosedur pembedahan," ujar dr Hariadi, Rabu (18/12/2024) kemarin.
Saat tiba di RSUD Arifin Achmad, kondisi Atala sangat serius. Tumornya menekan organ vital sehingga hanya setengah paru-parunya yang berfungsi. Dengan inovasi teknik ini, kini Atala dapat bernapas tanpa bantuan ventilator.
Saefur Rohman, ayah Atala, mengungkapkan perjalanan panjang keluarganya dalam mencari pengobatan. Dari RSUD Arifin Achmad hingga RS Mahkota di Malaysia, belum ada solusi yang membuahkan hasil.
- Baca Juga Berikut 4 Manfaat Air Murni
"Kami kembali ke RSUD Arifin Achmad setelah kondisi Atala memburuk. Alhamdulillah, berkat penanganan dokter, tumornya mulai mengecil," ungkapnya.
Awalnya, tim medis mempertimbangkan operasi, namun risiko tinggi mengancam nyawa pasien.
"Kami juga berkonsultasi dengan RSCM, tetapi biaya transportasi ventilator mencapai Rp300 juta tanpa jaminan kesembuhan," jelas dr Hariadi.
Setelah diskusi intensif, diputuskan menggunakan injeksi sclerosing agent yang sebelumnya telah diuji pada empat pasien dengan hasil sukses.
"Metode ini tidak hanya lebih aman, tetapi juga efektif tanpa perlu operasi besar," tambah dr Hotber Pasaribu.
Inovasi ini direncanakan akan dipublikasikan melalui seminar dan jurnal medis, baik nasional maupun internasional.
"Kami berharap metode ini dapat membantu lebih banyak pasien di masa depan," pungkas dr Hotber Pasaribu.
#Kesehatan