Tiga Aturan yang Perlu Diketahui saat Masak dengan Santan

Tiga Aturan yang Perlu Diketahui saat Masak dengan Santan

Riauaktual.com - Para ibu rumah tangga sudah akrab dengan santan. Santan bisa digunakan untuk segala jenis hidangan dari mulai hidangan pembuka, makanan utama, hingga penutup seperti kue dan minuman.

Akan tetapi, cita rasa masing-masing masakan dengan santan antara kreasi satu orang dengan kreasi lainnya tentu berbeda. Ternyata salah satu kuncinya adalah bagaimana penggunaan santannya.

Dalam Webinar bersama Tetra Pak Indonesia (Kara), para chef memberikan tips bagaimana menggunakan santan agar masakan tetap lezat dan menggugah selera. Dari mulai cara memasaknya, berapa takarannya, hingga cara menyimpannya.

“Masakan dengan santan itu banyak sekali. Jika ingin pakai santan kemasan lebih praktis. Misalnya mau masak lodeh tinggal kasih air, lalu santan, bumbu tambah labu dan lain-lain. Lalu soto, mau soto apa tinggal masukin bahannya. Kemudian opor wah itu favorit anak-anak ya,” kata legenda dan pengamat kuliner nusantara, Sisca Soewitomo.

Apa saja tips memasak dengan santan?

1. Jadi Pengganti Lemak

Santan bisa digunakan untuk seseorang yang memilih pola makan vegetarian. Santan mengandung lemak nabati yamg aman bagi tubuh.

Sebagai pegiat kuliner sekaligus ibu rumah tangga modern, Devina Hermawan, membagikan
pengalamannya untuk terus beraktivitas dan menjalankan sejumlah peran terutama saat memasak dengan santan. Untuk vegetarian, bisa memakai santan sebagai pengganti susu atau whipped cream (krim kocok).

“Santan ini kan lemak nabatinya tinggi jadi bisa menjadi pengganti susu atau whipped cream ya. Jadi aman untuk vegetarian, untuk dessert pasti lebih enak,” ungkapnya.

2. Cara Memasak

Keluhan yang paling sering muncul saat memasak makanan dengan santan adalah pecah dan membuat penampilan menjadi tak menarik. Saat disantap pun membuat orang kurang berselera. Maka ada tips dari para chef.

“Kalau mau enggak pecah, suhunya jangan tinggi saat memasak. Dengan api kecil. Dan jangan terlalu lama,” kata Devina.

“Selama sering atau sesekali diaduk saat memasak, maka tak akan pecah,” ungkap Sisca.

3. Cara Menyimpan

Cara menyimpan santan juga menjadi kunci. Namun saat ini sudah ada santan kemasan yang tidak membuat ibu-ibu repot dan lebih praktis.

Santan kemasan sudah dibuat secara modern dengan teknologi Ultra High Temperature (UHT) dan enam lapisan kemasan aseptik yang dapat memastikan produk santan kelapa kemasan higienis, mudah dipakai, dan bernutrisi. Teknologi UHT memastikan bahwa produk santan kemasan telah dipanaskan 140oC dalam waktu 8-15 detik untuk mencapai kondisi sterilitas komersial telah tercapai (Fo ≥ 3 menit), yang membunuh bakteri jahat dan mikroba Clostridum botulinum, serta mikroorganisme. Selain itu, enam lapisan kemasan memastikan umur simpannya tetap terjaga tanpa kehilangan rasa, nutrisi, dan tekstur dari santan kelapa secara alami.

“Maka tak perlu di dalam kulkas, bisa ditaruh di suhu ruang saja tak masalah. Karena prosesnya sudah UHT,” tutup Marketing Manager Tetra Pak Indonesia Panji Cakrasantana.

 

 

Sumber: rctiplus.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index