Duel Maut Pemulung di Pekanbaru, 12 Adegan Diperagakan Saat Rekontruksi

Duel Maut Pemulung di Pekanbaru, 12 Adegan Diperagakan Saat Rekontruksi
Pelaku memperagakan adegan demi adegan bagaimana perkelahian nya itu hingga menewaskan lawannya saat rekontruksi di halaman Mapolsek Payung Sekaki

Riauaktual.com -Adegan ke 7 dan 8 menjadi puncak adegan dalam kasus perkelahian duel yang berujung maut, dan sebanyak 12 adegan diperagakan oleh tersangka saat rekontruksi.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya melalui Kapolsek Payung Sekaki AKP Akhmad Rivandy mengatakan bahwa pelaku dijerat pasal 351 ayat (3) KUHP.

Dijelaskan nya, perkelahian itu dipicu karena tidak terima selalu diperintah oleh korban, akhirnya perlakuan itu menjadi dendam kesumat bagi seorang pemulung.

Seusai pelaku potong rambut langsung mencari korban inisial N (45), tak lama pelaku berjumpa dengan korban dijalan dan awalnya hanya berbincang biasa saja.

"Korban dan tersangka itu berpas-pasan dan saling tegur sapa. Tak lama berbincang, terjadilah perkelahian dan korban ditendang oleh pelaku lalu tersungkur," jelas Rivandy saat melakukan rekontruksi kejadian, Jumat (11/09/2020)

Melihat korban tersungkur, pelaku inisial CD alias Fernando (29) itu langsung mengambil sebilah gunting dari dalam tas miliknya. Lalu menusuk korban hingga luka berdarah.

"Korban terjatuh, dan tersangka mengambil gunting dari dalam tas dan langsung mengejar korban, melakukan penusukan dabagian dada, perut serta bagian kepala," ulas Vandy.

Pelaku ditangkap usai perkelahian dengan korban, bersama pelaku turut sebilah gunting pun diamankan.

"Terhadap korban langsung dibawa kerumah sakit Prima Pekanbaru untuk dilakukan pengobatan, namun tidak bisa diselamatkan dan akhirnya meninggal dunia," tukasnya.

Berdasar hasil autopsi, korban mengalami luka tusuk 4 liang yakni dua tusukan dibagian perut, dibagian dada sebelah kiri satu tusukan serta kepala satu tusukan.

"Empat luka tusuk, penyebab kematian nya diakibatkan luka tusuk dibagian dada sebelah kiri yang menebus jantung," singkatnya.

Pelaku mengakui, jelas Vandy, bahwa perbuatan nya didasari rasa kesal terhadap korban yang sering memberikan perintah dan di olok-olokan. (RAL)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index