Berkat Kegigihan Tim Gugus Tugas Covid-19

Status PDP di Siak Turun, 30 Orang Sembuh Tinggal 1 Dirawat

Status PDP di Siak Turun, 30 Orang Sembuh Tinggal 1 Dirawat

Riauaktual.com - Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sebelumnya dirawat sesuai Protokol Covid-19 dinyatakan sembuh di Kabupaten Siak terus meningkat signifikan.

Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Siak Budhi Yuwono, dia menyebut saat ini, hanya tinggal satu orang yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Rafian.

"PDP total 37 orang, meninggal dunia enam, yang sudah sembuh 30 orang dan dirawat hanya 1 orang, penambahan dari Kecamatan Tualang. Sekarang dirawat di RSUD Tengku Rafian," kata Budhi Yuwono, Rabu (06/05/2020).

Pasien tersebut kata Budhi inisial W, umur 21 tahun sudah dirawat sejak tanggal 29 April lalu, kondisi tubuh yang bersangkutan menurun. Kemudian menunjukkan ada gejala di paru sehingga ditetapkan sebagai PDP pada beberapa hari yang lalu.

"Kondisinya sekarang ini tidak sadarkan diri dan dimasukkan ke ruang isolasi. Selain itu, W sudah diambil swabnya untuk dikirim ke laboratorium provinsi."Mudah-mudahan kondisinya membaik dan cepat sembuh," harapnya. 

Sementara itu, enam PDP yang meninggal dunia saat ini baru tiga yang keluar hasil swabnya dan negatif. Sedangkan tiga lagi masih menunggu hasil apakah positif atau negatif.

"Memang yang meninggal ini hasilnya lama keluar. Sepertinya didahulukan yang masih dirawat keluar hasil swabnya," tambah dia.

Sedangkan pasien yang positif COVID-19 yakni satu orang dan juga sudah sembuh. Pasien laki-laki itu juga sudah beraktivitas biasa di Kecamatan Kandis asalnya.

Selain itu, orang dalam pemantauan (ODP) tercatat sebanyak 3.575 orang, dan 2.836 di antaranya selesai pemantauan. Masih ada 725 orang lagi dalam pemantauan dan 14 orang tanpa gejala.

Terkait apakah saat ini Siak zona merah atau hijau, Budhi mengatakan pemahaman COVID-19  secara resmi tidak ada dikatakan pemahaman zona.

Tapi indikasinya, adalah wilayah transmisi lokal dianggap memiliki resiko tinggi penularan, sehingga digambarkan warna merah dan yang belum warna hijau.

"Ini hanya pemahaman pembuat dashboard. Sebenarnya tidak ada pemahaman cluster merah hijau. Di zona hijau bisa saja terjadi transmisi lokal, bisa kejadian seperti di Bengkalis tak ada kemanapun. Tak menjamin kalau hijau itu aman," pungkasnya. (Adv/Baim)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index