Ini 32 Negara yang Mendukung Relokasi Kedubes AS ke Yerusalem

Ini 32 Negara yang Mendukung Relokasi Kedubes AS ke Yerusalem
Upacara pembukaan Kedubes AS di Yerusalem dihadiri oleh 32 utusan sejumlah negara. Foto/Sindonews.com

Riauaktual.com - Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk merelokasi kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem yang diperebutkan telah membagi dunia internasional. Banyak negara Eropa menentang langkah ini, tapi ada juga yang mendukung termasuk Hongaria dan Austria dengan mengirimkan duta besarnya untuk menghadiri acara pembukaan Kedubes AS di Yerusalem pada 14 Mei lalu.

Selain Hongaria dan Austria, secara total ada 32 negara menghadiri gala yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Israel. Dari daftar tersebut, seperti di sitat dari Inews.co.uk, Rabu (16/5/2018), terdapat Guatemala dan Honduras. Sekedar mengingatkan, Guatemala dan Honduras termasuk dalam 9 negara yang mendukung AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dalam sidang umum PBB pada Desember tahun lalu.

Dalam daftar tersebut juga terdapat Kamerun, negara yang masuk dalam gerbong negara-negara yang memilih abstein pada sidang umum PBB tersebut. 

Selain Austria dan Hongaria, negara Eropa yang ikut hadir adalah Albania, Republik Ceko, Georgia, Makedonia, Rumania, Serbia, dan Ukraina. Sedangkan selain Kamerun, negara Afrika yang mengirimkan perwakilannya adalah Angola, Kongo dan Republik Demokratik Kongo, Pantai Gading, Ethiopia, Kenya, Nigeria, Rwanda, Sudan Selatan, Tanzania, dan Zambia



Negara lain yang mengirimkan utusannya adalah Republik Dominika, El Salvador, Panama, Paraguay dan Peru. Sementara dari Asia adalah Myanmar, Filipina, Thailand, serta Vietnam.

Yerusalem adalah jantung dari konflik Israel-Palestina, dengan kedua belah pihak mengklaim kota tersebut. Kota Tua di Yerusalem Timur berisi tempat-tempat suci yang suci bagi orang Yahudi, Kristen, dan Muslim. 

Palestina percaya Yerusalem Timur akan menjadi Ibu Kota negara Palestina di masa depan, sementara Israel melihat seluruh kota sebagai ibu kota mereka di mana hal ini tidak diakui oleh dunia internasional. Israel mencaplok Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah 1967.

Status terakhir dari Yerusalem harus diputuskan dalam tahap akhir pembicaraan damai. Namun keputusan AS merelokasi kedubesnya ke Yerusalem dinilai Palestina sebagai sebagai bentuk dukungan kepada Israel untuk mengendalikan seluruh kota. Palestina pun menolak AS untuk menjadi juru damai dengan Israel.

Relokasi ini merupakan perwujudan dari pernyataan Presiden AS Donald Trump. Pada Desember lalu, Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memerintahkan Kementerian Luar Negeri AS untuk segera memindahkan kedubes dari Tel Aviv ke kota tersebut. (Wan)

 

Sumber: Sindonews.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index