Hari Pers Nasional, Bareskrim Tangkap Wartawan Senior tanpa Surat Penangkapan?

Hari Pers Nasional, Bareskrim Tangkap Wartawan Senior tanpa Surat Penangkapan?

Riauaktual.com - Bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional, Bareskrim Polri dikabarkan menangkap seorang wartawan senior, Asyari Usman.

Penangkapan Asyari itu disebut-sebut terkait tulisannya di situs teropongsenayan.com berjudul ‘Dukung Djarot-Sitorus: Ketua PPP Menjadi ‘Politisex Vendor’?’.

Dikonfirmasi, Kepala Subdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim, Kombes Asep Safrudin membenarkan penangkapan tersebut.

Saat ini, Asyari Usman masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik.

Asep menjelaskan, penangkapan terhadap Asyari itu terkait laporan pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE.

Kasus itu sendiri bermula atas laporkan kuasa hukum Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy (Romi).

“Kami lagi memeriksa terkait pelaporan (yang masuk), ada pelapor yang merasa dicemarkan nama baiknya,” kata Asep kepada wartawan, Jumat (9/2).

Tak hanya tulisan soal kritik terhadap keputusan Romi di pilkada Sumut.

Asep mengaku memeriksa Asyari karena tulisannya yang bertema ‘Menghitung Korban ‘Pertempuran’ Pilkada DKI’ dan ‘Politisi Ugal-ugalan: Ketua PPP, Djan Faridz, Mau Mengawini Ahok’.

Atas tulisan-tulisan tersebut, Romi melalui kuasa hukumnya menuduh Asyari dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Asyari sendiri dijerat Pasal 45 ayat 3 juncto Pasal 27 ayat 3 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 310 atau Pasal 311 KUHP tentang penghinaan atau pencemaran nama baik.

Sementara itu, Tim Pengacara Muslim (TPM), Guntur Fatahillah yang akan mendampingi kasus hukum Asep mengakui jika Asyari dijemput paksa tanpa adanya surat panggilan terlebih dahulu.

“Dijemput sudah pasti, tapi nggak ada surat panggilan, nggak ada surat penangkapan. Agak aneh untuk Asyari Usman,” kata Guntur kepada wartawan, Jumat (9/2).

Saat berada di Bareskrim, Asyari menelepon anggota TPM yang lain terkait pemeriksaan dirinya.

Guntur menyebut Asyari diperiksa atas pelaporan soal dugaan penghinaan yang dimuat di media massa.

“Diduga menghina salah satunya PPP, pemerintahlah. Tapi yang melapor katanya Romi, ini baru katanya. Saya belum ketemu bersangkutan,” demikian Guntur.

Untuk diketahui, Asyari Usman sendiri diketahui pernah aktif sebagai wartawan BBC di London, Inggris. (Wan)

 

Sumber: pojoksatu.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index