Riauaktual.com -  Habib Rizieq Sihab dikabarkan akan kembali ke Indonesia guna menghadiri silaturahmi dan reuni akbar alumni 212 di Monas, Jakarta, pada 2 Desember 2017. Tapi, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) meminta beberapa kasus yang menjeratnya dihentikan.

Sekjen Dewan Syuro DPD FPI DKI Habib Novel Bamukmin mengatakan, Habib Rizieq akan kembali ke Indonesia apabila Polri menghentikan seluruh kasus yang menimpa Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) itu.

"‎Ya memang dibilang mau balik. Tapi kemungkinannya itu bisa jadi kalau memang polisi menghentikan seluruh kasus yang laporannya ada di Polda Metro, Polda Jawa Barat dan Polda Papua," kata Habib Novel sebagaimana dikutip dari Okezone, Jumat (24/11/2017) kemarin.

Habib Rizieq memang sedang berstatus tersangka di antaranya pada kasus dugaan chat mesum dan penistaan lambang negara serta Pancasila. Sejak terjerat kasus itu, Habib Rizieq belum kembali ke Tanah Air. Polisi memasukkan namanya dalam daftar buronan.

"‎Kalau memang (kasus itu) dihentikan ya kita pulang.‎ Mungkin saja polisi nuraninya terpanggil karena Habib Rizieq juga anak negeri dan anak yang beliau ini didzalimi dan menjadi korban," terangnya.

Novel menilai, Habib Rizieq tidak akan pulang selama kasusnya tidak di SP3 oleh Korps Bhayangkara. Namun, ia menerangkan, kasus tersebut bisa saja dihentikan lantaran mampu merusak citra Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang tahun politik dan Pilpres 2019.

"Karena kalau terus didzalimi begini kan merusak citra Pak Jokowi sebagai Presiden karena aksi 212 itu merugikan Pak Jokowi," paparnya.

"Tapi kalau polisi terus mengusut kasusnya ya Habib Rizieq pulangnya pas Jokowi turun 2019. ‎Itu pun kalau ada pergantian Presiden," tambahnya.

Sebelumnya, juru bicara FPI Slamat Ma'arif yang juga Alumni 212 mengungkapkan, pihaknya turut mengundang Habib Rizieq dalam acara reuni akbar 212 di Monas, Jakarta. Meski demikian, ia belum dapat memastikan Imam Besar FPI itu akan hadir dalam acara tersebut.