Hati-Hati! Jangan Makan Kerang Mentah jika Tak Mau Seperti Mumi Berusia 375 Tahun Ini

Hati-Hati! Jangan Makan Kerang Mentah jika Tak Mau Seperti Mumi Berusia 375 Tahun Ini
Foto: Daily Mail

Riauaktual.com - Obat-obatan yang berasal dari alam memang terkadang dapat menyembuhkan penyakit. Salah satunya adalah kerang.

Kala itu, kerang mentah dianggap dapat menyembuhkan penyakit campak. Namun, sebuah penelitian menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan.

Di Korea Selatan, ditemukan mumi berusia 375 tahun yang memiliki infeksi hati parasit.

Para periset berpikir bahwa orang tersebut tertangkap terinfeksi dengan memakan kerang mentah, yang dianggap sebagai pengobatan campak pada saat itu.

Mumi yang diidentifikasi bernama Jing Lee, meninggal pada 1642 dan berusia 63 tahun. Peneliti menemukan benjolan di livernya yang mengandung telur parasit.

Penelitian tentang mumi, yang diterbitkan dalam Journal of Parasitology, dilakukan oleh para periset yang berbasis di Seoul National University College of Medicine ini menggali mayat tersebut pada 2014, di Cheongdo, Korea Selatan, di sebuah makam abad ke-17, di mana terdapat juga pakaian yang diawetkan.

Para peneliti memutuskan untuk melakukan CT-scan mumi tersebut, setelah itu mereka melihat hati tepat di bawah sisi kanan diafragma. Kemudian memutuskan untuk melakukan otopsi agar dapat melihat dari dekat massa tersebut.

Sayatan dibuat di bagian anterior batang tubuh, dan hati dipilah dengan hati-hati. Kemudian mereka mengotopsi hati, dan menggunakan mikroskop untuk memeriksanya, lalu mengungkapkannya dengan telur parasit bernama Paragonimus westermani.

Paragonimus westermani merupakan cacing pipih dan cacing parasit yang bisa menyebabkan penyakit, disebut paragonimiasis.

Menurut CDC, penyakit ini cenderung menginfeksi paru-paru manusia setelah memakan kerang mentah atau yang belum matang.

Dalam kasus yang jarang terjadi namun lebih serius, parasit tersebut dapat melakukan perjalanan ke sistem saraf pusat.

Melihat kasus Jing Lee, mungkin dengan memakan kerang mentah menyebabkan parasit tersebut diambil, dan juga metode ini dianggap sebagai pengobatan yang efektif untuk campak pada saat itu.

Dr James Diaz, serorang peneliti di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Louisiana di New Orleans dan yang bukan penulis tersebut mengatakan bahwa penyakit ini masih cukup umum saat ini, kebanyakan tersebar di Asia Tenggara dan wilayah di Centeral dan Amerika Selatan, di mana orang masih sering mengkonsumsi seafood mentah atau kurang matang.

"Parasit akan menembus melalui lapisan usus dan kemudian bebas bergerak di sekitar rongga peritoneal," ujar Dr Diaz.

Menurut Dr Diaz, parasit biasanya menuju paru-paru, meski bisa menuju ke hati, seperti yang terjadi pada Jing Lee, dan kemudian membentuk kista yang penuh dengan telur.

Gejala yang jelas bisa terjadi jika kista di paru-paru melebur, dan telur akan masuk ke saluran udara, mewujudkan dirinya sebagai pasien yang menyemburkan darah.

Penelitian ini merupakan penelitian yang terbaru dalam serangkaian investigasi yang menunjukkan bahwa parasit umum ditemukan pada mumi Korea kuno, yang sejauh ini diperiksa masing-masing memiliki setidaknya satu parasit. Demikian dinukil dari Daily Mail, Selasa (29/8/2017).

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index