8 Tahun Meninggal, Makam Yasser Arafat Dibongkar Lagi

8 Tahun Meninggal, Makam Yasser Arafat Dibongkar Lagi
Alm. Yasser Arafat. int

PALESTINA (RA) - Pekerjaan menggali mayat pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina, Yasser Arafat, dimulai Selasa (13/11/2012) di tengah penyelidikan terkait sebab kematiannya tahun 2004 silam.

Proses penggalian yang dimulai dengan pemindahan kaca makam dan nisan marmernya, bisa memakan waktu hingga dua minggu karena pekerjaan yang rumit itu dilakukan dengan tangan, kata seorang sumber Palestina.

Penggalian itu terjadi setelah pemerintah Perancis tahun ini membuka penyelidikan pembunuhan atas kematiannya setelah zat radioaktif dalam jumlah besar ditemukan pada sejumlah barang-barang pribadi Arafat.

Penyelidikan dilakukan setelah janda Arafat, Suha Arafat, mengajukan gugatan hukum resmi atas pembunuhan itu.

Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, kemudian menyetujui penggalian mayat Arafat dari makamnya, yang terletak di kompleks kepresidenan Palestina di Kota Ramallah di Tepi Barat.

Seperti dilansir CNN pada Rabu (14/11/2012), di lokasi makam itu terlihat terpal besar yang mengelilingi makam dan para pekerja mulai memindahkan batu nisan.

Arafat meninggal pada usia 75 tahun di sebuah rumah sakit militer di Paris setelah ia menderita pendarahan otak dan mengalami koma. Pada hari-hari sebelum kematiannya, para pejabat Palestina mengatakan, ia punya kelainan darah walau mereka mengesampingkan leukemia dan masalah pencernaan.

Pada saat itu rumor bahwa Arafat diracun, beredar. Namun para pejabat Palestina membantah hal itu. Menteri Luar Negeri Palestina, Nabil Sha'ath, mengatakan, dia "benar-benar" mengesampingkan hal itu.

Namun seorang dokter Swiss mengatakan, para peneliti telah menemukan racun polonium-210 tingkat tinggi pada sejumlah barang milik Arafat. Francois Bochud, direktur Institut de Radiophysique di Lausanne, Swiss, mengatakan, para penelitinya telah menguji sikat gigi, pakaian dan keffiyeh, penutup kepala warna hitam-putih khas milik Arafat yang sering digunakannya.

Sebuah noda cairan tubuh mengandung 180 megabecquerels isotop radioaktif per liter, sedangkan sebuah sampel yang biasa hanya akan berisi 5 megabecquerels per liter, kata Bochud. Becquerel merupakan unit pengukuran radioaktivitas.

Pakaian Arafat, tanpa cairan tubuh, mengandung kurang dari 10 megabecquerels per liter, kata Bochud.

Suha Arafat mengatakan kepada CNN bahwa dia menginginkan mayat suaminya digali sehingga para peneliti bisa "yakin 100 persen" tentang keberadaan polonium itu. (knc)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index