Kapolda Riau Buka Orientasi dan Pelatihan Dubalang di Kuansing: Penjaga Adat dan Ekologi

Kapolda Riau Buka Orientasi dan Pelatihan Dubalang di Kuansing: Penjaga Adat dan Ekologi
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan membuka orientasi dan pelatihan Dubalang Batang Kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kamis (20/11/2025).

KUANSING (RA) - Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan membuka orientasi dan pelatihan Dubalang Batang Kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kamis (20/11/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat pencegahan gangguan kamtibmas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Kapolda menegaskan, Dubalang bukan hanya penjaga adat, tetapi juga penjaga ekologis dan penyeimbang alam.

"Hari ini kita membuat sejarah baru. Dalam dunia modern, masih ada niat yang tulus untuk menjaga budaya dan alam di Kuansing," ujar Irjen Herry dalam sambutannya.

Acara ini dihadiri Bupati Kuansing Suhardiman Amby, Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Jarot Suprihant, Direktur Polairud Polda Riau Kombes Tri Setyadi, Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, akademisi Prof Robertus Robet, Panglima Dubalang Datuk Tomy, serta ratusan Dubalang Batang Kuantan.

Dalam momen tersebut, Kapolda menyebut pelatihan ini menjadi tonggak lahirnya Dubalang generasi baru yang dipersiapkan sebagai pelindung lingkungan, khususnya Sungai Batang Kuantan yang disebutnya sebagai "nadi ekologi Riau".

"Batang Kuantan adalah ibu yang memberi makan desa-desa sepanjang sungai. Tetapi ketika sungai kehilangan keseimbangan, masyarakat juga kehilangan kekuatannya," kata Herry.

Ia menegaskan kerusakan lingkungan tidak terjadi secara mendadak, melainkan berasal dari perilaku destruktif kecil yang dibiarkan berulang.

"Ketika ekosistem rapuh, bencana tak lagi jadi cerita lain. Ia menjadi tamu yang sering datang ke rumah kita sendiri," ucapnya.

Berangkat dari persoalan lingkungan yang terjadi di Riau, Kapolda memperkenalkan konsep Green Policing, sebuah paradigma penegakan hukum berbasis keberlanjutan.

Menurutnya, keamanan tidak hanya menyangkut kejahatan jalanan, tetapi juga kejahatan ekologis seperti pencemaran air, PETI, perusakan hutan, dan karhutla.

"Ketika lingkungan runtuh, hidup masyarakat ikut runtuh. Karena itu, Polda memilih langkah baru: menjadikan pelestarian lingkungan sebagai inti pemeliharaan kamtibmas," tegasnya.

Irjen Herry mengatakan Polda Riau akan bergerak melalui tiga jalur:

1. Represif: penindakan terhadap PETI dan karhutla.

2. Preventif: edukasi, kampanye, dan penyadaran publik soal Green Policing.

3. Restoratif: rehabilitasi ekosistem, penanaman pohon, pemulihan sungai, dan dialog sosial.

Kapolda memberikan penghormatan kepada Dubalang, sosok tradisional Kuantan yang dikenal menjaga adat dan kehormatan nagari. Kini, tugas mereka memasuki dimensi baru sebagai penjaga ekologis.

"Dubalang bukan hanya menjaga keamanan kampung, tetapi juga menjaga keberlanjutan sungai untuk generasi berikutnya. Ini keberanian menjaga sesuatu yang tidak bersuara," katanya.

Ia bahkan membandingkan semangat Dubalang dengan prinsip Bushido dari para Samurai Jepang (penjaga nilai dan kehormatan negeri).

"Jika Samurai menjaga negeri dari ancaman manusia, maka Dubalang hari ini menjaga nagari dari ancaman sosial, budaya, dan ekologis," tutur Kapolda.

Irjen Herry menutup sambutannya dengan harapan besar. "Mari jadikan Dubalang Batang Kuantan simbol harapan baru bagi Riau. Dan mari buktikan bahwa generasi hari ini bisa mengubah sejarah," tutupnya.

#Kapolda Riau #POLDA RIAU #Kuansing

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index