BI Berharap Gubernur Riau nanti Perhatian terhadap Ekonomi Kemasyarakatan

BI Berharap Gubernur Riau nanti Perhatian terhadap Ekonomi Kemasyarakatan
Ilustrasi. FOTO: int

PEKANBARU, RiauAktual.com - Kondisi ekonomi nasional yang melemah juga berimbas kepada melemahnya ekonomi Riau. Bank Indonesia (BI) berharap agar pemimpin Riau yang baru yang akan terpilih pada Pemilihan Gubernur (Plgubri) bisa memiliki program ekonomi kerakyatan.

Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, M Abdul Majid Ikram, Kamis (29/8/2013) dalam acara seminar perkembangan terkini perekonomian Indonesia dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, di Ruang Serbaguna, Gedung A, lantai 3 BI, mengatakan, dengan jumlah APBD Riau Rp8 triliun, harusnya ini bisa jadi kekuatan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Riau. Namun sangat disayangkan masih belum maksimal digunakan seluruhnya. Terbukti APBD Riau masih saja mengalami Silpa Rp3 triliunan.

"Itu artinya sangat sayang karena masih bisa digunakan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat berupa stimulus dan dana pendampingan untuk mengembangkan di UMKM," ujarnya.

Majid berharap dengan terpilihnya Gubernur Riau kedepan maka akan bangun komunikasi dini, dengan semua pihak sehingga program pembangunan Riau bisa lebih menjamin pertumbuhan perekonomian kedepan.

Diakuinya pertumbuhan ekonomi Riau kedepan agak melambat akibat dampak ekonomi nasional. BI mengkoreksi pertumbuhan ekonomi Riau itu menjadi 7,2 persen dari prediksi sebelumnya kisaran 7,6 persen di tahun 2013.

Meski demikian, katanya, melemahnya ekonomi nasional sisi positifnya ada dengan naiknya harga jual produk ekspor minyak, tetapi juga ada dampak negatif dengan impor Riau.

Namun demikian, untuk ekonomi Riau, katanya, pilgubri masih bisa menjadi dewa penyelamat untuk menekan perlambatan ekonomi Riau. "Makanya kita berharap di kepemimpinan yang baru nanti, pemerintah harus lebih fokus ke pemberdayaan ekonomi masyarakat, kemudian tatanan, dimana investasi yang juga melambat bisa naik kembali. Kedepan kita nanti akan membangun hubungan komunikasi yang baik dengan pemimpin yang baru serta semua pihak, sehingga program pembangunan itu mengarah kepada keinginan bersama yakni menjaga stabilitas ekonomi Riau," terangnya.

Di dalam seminar tersebut, Pengamat Ekonomi Riau Guru Besar FE UR, H Zulkarnain juga  menyatakan kondisi ekonomi Riau memang jauh lebih baik dibanding nasional, prospeknya juga bagus, makro baik, finance ,quality, meski di bidang goodvermant mengkhawatirkan.

"Namun One stop service juga masih jadi kendala bagi masuknya investasi, bayangkan dari 45 perizinan, baru 9 perizinan yang lepas," paparnya singkat. (VR)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index