Politisi PKS Ini Menyayangkan Bentrok PKL di Pekanbaru

Politisi PKS Ini Menyayangkan Bentrok PKL di Pekanbaru
Salah seorang PKL yang mengenakkan kaos SRMI bentrok dengan Satpol PP saat dilakukan penertiban di Jalan Cut Nyak Dien Kota Pekanbaru. FOTO: Iqbal

PEKANBARU (RA) - Peristiwa bentrok antara PKL dengan Tim Yustisi Kota Pekanbaru kemarin sore saat penertiban PKL di Jalan Cut Nyak Dien Kota Pekanbaru mendapat tanggapan serius dari Politisi PKS yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Dian Sukheri SIp.

Dian mengaku sangat menyayangkan adanya bentrokan antara pemerintah dan pedagang yang merupakan masyarakat Kota Pekanbaru juga. Ia menilai, bentrokan tersebut terjadi dikarenakan belum didapatkannya solusi terhadap penertiban PKL tersebut sehingga PKL enggan untuk pindah.

"Kita meminta agar Pemko mencari solusi agar permasalahan ini tidak terjadi lagi. Antara kedua belah pihak tentu memiliki argumen masing-masing dalam, kalau Pemko mengapa harus melarang pedagang berjualan di sana, kalau menurut pedagang tentu mengapa harus dilarang mereka berjualan, saya rasa ini perlu ada komunikasi lebih lanjut antara pedagang dan pemerintah," demikian dikatakan Dian ketika dikonfirmasi di gedung DPRD Pekanbaru, Kamis (31/01/2013).

Dian juga meminta agar persoalan pedagang yang akhir-akhir ini menjadi sorotan agar secepatnya diselesaikan, sebab masih banyak persoalan pemerintah yang harus dilakukan yakni pembangunan dan pembenahan pelayanan sebagaimana visi Walikota Pekanbaru yang akan menjadikan Kota Pekanbaru sebagai Kota Metropolidan yang Madani.

"Bagi saya Perda 2001 tentang pedagang ini kalau perlu dilakukan revisi, karena saya menilai bahwa pesatnya jumlah penduduk dan semakin bertambah seiring dengan kemajuan Kota Pekanbaru, tidak sesuai lagi dengan aturan Perda yang lama itu. Sepuluh tahun yang lalu tidak sama dengan zaman sekarang. Mungkin dengan adanya revisi Perda tersebut bisa menjadi entri poin terhadap persoalan pedagang ini. Kita meminta semua pihak tetap berkomunikasi dan membangun dialog dengan kepala dingin untuk menyelesaikan persoalan, jangan sampai semua persoalan diarahkan pada perbuatan anarkis dan saling mengolok serta mengejek yang merupakan perbuatan tercela," imbuhnya.

Laporan: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index