Waah.. Permen PCC Gegerkan Warga, Begini Penjelasan Mabes Polri

Waah.. Permen PCC Gegerkan Warga, Begini Penjelasan Mabes Polri
Diduga Permen PCC

Riauaktual.com - Mabes Polri menanggapi beredarnya pesan berantai terkait penemuan permen PCC di Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah.

Pesan berantai tersebut disebarkan melalui medsos dan grup-grup WhatsApp (WA). Melalui pesan itu disebutkan bahwa permen susu untuk anak-anak yang mengandung PCC telah beredar di Semarang.

Permen PCC tersebut dijual di sekolah-sekolah seharga Rp 2.000 untuk satu renteng. Para orang tua pun diminta untuk waspada. Sebab, permen itu mengandung PCC yang efeknya seperti narkoba jenis flakka.

“Mohon perhatian utk stakeholder terkait, teriinformasi bhw tlh beredar permen Susu mengandung pcc Dan sudah beredar di ambarawa sasarannya adl. sekolah2 Dan di jual Rp. 2.000 dapet 1 renteng. Mhn di share di group2 yg ada. utk kewaspadaan dan proteksi thd anak2 generasi. bg. sekolah2,” demikian pesan berantai yang sempat mengegerkan warga Ambarawa.

Menanggapi beredarnya pesan berantai itu, Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Brigjen Eko Daniyanto mengatakan, pesan itu hoax alias tidak benar.

“Saya sudah kordinasi dengan Direktur Pengawasan Narkotika Psikotropika belum ada ditemukan kasus seperti kasus yang saat ini sedang viral. Permen susu itu hoax,”tegas Eko saat dikonfirmasi, Sabtu(23/9).

Llarifikasi viralnya pesan dan foto permen PCC juga disampaikan Polres Boyolali lewat akun Instagram resmi Polres Boyolali, Sabtu (23/9/2017).

“Telah beredar luas informasi di media sosial akan adanya peredaran Narkoba dengan sasaran anak-anak dalam bentuk permen susu di wilayah Ambarawa,” tulisnya akun @polresboyolali.

“Perlu diketahui informasi tersebut adalah HOAX atau berita bohong. Hasil pengecekan dari Ditreskrimsus Polda Jateng bersama dengan BPPOM di sekolah-sekolah dan pasar di wilayah Ambarawa tidak ditemukan peredaran obat dimaksud,” tambahnya, sebagaimana dikutip dari pojoksatu.id.

“Tim gabungan juga melaksanakan pengecekan di UPTD Kecamatan Ambarawa dan RSUD Ambarawa tidak ditemukan data korban obat tersebut. Masyarakat diminta lebih bijak dalam menanggapi suatu informasi,” pungkasnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index