Besok, Komisi III DPR RI Lakukan Kunjungan ke Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru

Besok, Komisi III DPR RI Lakukan Kunjungan ke Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru
Wakil Ketua Komisi III Nasir Djamil

Riauaktual.com - Wakil Ketua Komisi III Nasir Djamil mengatakan kunjungan lapangan komisi hukum DPR ke Rutan kelas IIB Sialang Bungkung, kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, pada Selasa (16/5) besok, sejatinya untuk mengetahui bagaimana pengelolaan Rutan/LP Sialang Bungkuk yang bisa menyebabkan kaburnya 448 tahanan pada Jum'at (7/5) lalu.

"Kami datang ingin tahu seperti apa pengelolaan Rutan Sialang Bungkuk selama ini sehingga bisa terjadi 448 tahanan melarikan diri, " ujar Nasir Djamil selaku pimpinan rombongan kunlap komisi III DPR ke Rutan Sialang Bungkuk, di Jakarta, Senin (15/5).

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Komando Center Polresta Pekanbaru, napi awalnya berjumlah 1870 orang. Namun ketika Jumát  (7/5) siang, yang tinggal di Rutan Sialang Bungkuk, Tenayan, Pekanbaru, menjadi 1.340 orang atau melarikan diri sebanyak 448 orang.

Rutan kelas 2A Pekanbaru yang berada di jalan Sialang Bungkuk Kelurahan Sialang Rampai Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru, over kapasitas. Dari data yang diterima melalui Polda Riau, daya tampung tahanan hanya 361 namun diisi oleh 1800 orang tahanan.

"Kami ingin memperoleh penjelasan bagaimana mengurai benang kusut semakin sesaknya Lapas/Rutan di Pekanbaru tersebut, " ujar politisi dari Fraksi PKS tersebut.

Data dari Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Rikwanto di Jakarta, hingga Senin (15/5) sebanyak 323 narapidana Rutan Kelas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Provinsi Riau yang sempat melarikan diri, kembali tertangkap. Dengan demikian masih terdapat 125 napi yang belum tertangkap.

"Sampai kemarin malam napi yang sudah tertangkap totalnya 323 orang," kata Brigjen Pol. Rikwanto di Jakarta.

Politisi dari daerah pemilihan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) itu menambahkan direncanakan rombongan komisi III DPR akan tiba di Pekanbaru pada pukul 10.30 dan langsung meninjau Rutan, termasuk mengecek kebenaran terjadinya pemerasan/pungli kepada para narapidana.

"Kami juga ingin mengetahui bagaimana cara polisi menemukan para napi dan tahanan yang kabur tersebut dan ini terkait dengan kelengkapan data, " katanya. (Bbg)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index