Riauaktual.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menemui mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Muhammad Syafii Maarif di kediamannya Perum Nogotirto, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk membahas bela negara dan organisasi masyarakat radikal, hari ini.

"Ormas radikal kita sadarkan dengan bela negara," kata Ryamizard Ryacudu seusai pertemuan, seperti dikutip dari Antara, hari ini.

Bela Negara merupakan program yang digagas Kementerian Pertahanan dengan tujuan menanamkan rasa rela berkorban bagi bangsa dan negara. Konsepnya bukan seperti wajib militer, dan menurut Ryamizard, tujuan utamnya untuk mengubah perilaku supaya seorang warga bangga kepada bangsanya, cinta kepada bangsa dan negara, dan akhirnya siap bekerja untuk bangsa dan negaranya. Kementerian Pertahanan juga telah meresmikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bela Negara di Desa Cibodas, Rumpin, Kabupaten Bogor.

Menurut Ryamizard, bela negara harus dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia, termasuk mereka yang tergabung dalam organisasi masyarakat yang radikal.  "Ormas-ormas yang selama ini dinilai radikal akan disadarkan oleh pemerintah melalui aksi bela negara dan ideologi Pancasila," katanya.

Kementerian Pertahanan telah bekerja sama dengan kementerian lainnya untuk meningkatkan pemahaman bela negara. "Pemahaman bela negara ini akan dilakukan sejak usia dini," katanya.

Syafii Maarif mengatakan, bangsa harus kuat dan ormas yang dinilai radikal harus disadarkan oleh pemerintah. Apabila mereka tidak sadar, maka pemerintah bisa melakukan langkah hukum.

"Bangsa dan negara harus yang utama," kata dia.